REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bawaslu memastikan tetap bekerja sejak kerusuhan terjadi hingga pascakerusuhan. Ketua Bawaslu Abhan memastikan, Bawaslu tetap menjalankan fungsinya menerima laporan dan memproses pelanggaran pemilu.
"Kami tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan apa yang semestinya jadi kewajiban kami, seperti penerimaan laporan, ini bagian dari pelayanan publik," kata Abhan saat meninjau bekas lokasi kerusuhan di perempatan Sarinah, Kamis (23/5).
Abhan menyatakan, Bawaslu bahkan sedang mengagendakan beberapa agenda sidang yang harus digelar atas laporan dari masyarakat terkait pelanggaran administratif pemilu. "Sidang kami insya Allah kami agendakan hari Senin kita akan gelar sidang besok senin," ujar Abhan.
Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyatakan, sidang Bawaslu pada Kamis (22/5) memang sempat tertunda. Terdapat empat sidang pemerikasaan dan lima sidang pembacaan putusan yang tertunda akibat ricuh di sekitar bawaslu
"Untuk sidang yang semestinya diagendakan pada hari kamis kemarin, karena situasi tidak memungkinkan kita tunda sampai hari Senin," kata Ratna Dewi.
Anggota Bawaslu Afif pun menyatakan, tidak ada kerusakan di Gedung Bawaslu. Dokumen-dokumen Bawaslu pun dinyatakan aman. "Aman semua," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Bawaslu juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya beberapa korban dari kegiatan unjuk rasa. Bawaslu mengutuk kekerasan dalam unjuk rasa ini.
"Saya kira unjuk rasa ini hal yang dilindungi undang undang sepanjang penyampaian aspirasi itu sesuai dengan undang undang ya, dan tentu aspirasi yang bertanggungjawab," kata Abhan menambahkan.
Massa aksi sudah tidak muncul di Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin pada Kamis (23/5) pagi. Perempatan Sarinah yang menghubungkan dua ruas jalan, yakni MH Thamrin dan Jalan Wahid Hasyim juga sudah tampak lengang.