REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah konsumen mengeluhkan penutupan aktivitas perdagangan Pasar Tanah Abang. Sejak pecahkericuhan Jakarta yang lokasinya berada di sekitar pasar, pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini terganggu operasionalnya.
"Barang belanjaan saya tertahan di dalam pasar, karena saya berencana hari ini juga berbelanja dan belanjaan yang kemarin saya titipkan sama pemilik toko tempat berbelanja," kata salah seorang konsumen, Maya, di Jakarta, Kamis.
Maya sebelumnya telah membeli pakaian jadi di Pasar Tanah Abang untuk dijual kembali. Akibat penutupan pasar, ia pun mengalami kerugian jutaan rupiah.
"Yang paling rugi ya waktu, saya jauh-jauh dari Tasikmalaya belanja ke sini, tapi barangnya tidak bisa diambil karena pasar tutup, bagaimana saya harus pulang sementara barangnya masih di dalam pasar," katanya.
Ia memilih menunggu di lobi pasar sampai ada informasi kepastian kapan pasar di buka kembali.
"Dari pagi tadi saya menunggu, kalau belum buka juga saya terpaksa menginap di Jakarta. Untungnya ada rumah kerabat," kata Maya.
Selain Maya, juga ada konsumen yang berasal dari Jakarta Timur, Sulaeman, yang ikut menunggu kepastian kapan aktivitas perdagangan dibuka kembali.
"Ya kita berharap kepada kelompok yang demo juga pikirkan nasib rakyat," ujar Sulaeman.
Pengelola Pasar Tanah Abang Blok A menutup sementara aktivitas perdagangan demi mengantisipasi dampak kericuhan Jakarta. Pasar ditutup situasional hingga 25 Mei.
"Kami berencana menutup sampai tanggal 25 Mei atau bisa beberapa hari ke depan juga, kami menunggu informasi selanjutnya dari pihak kepolisian," kata Manajer Promosi Pasar Tanah Abang Blok A, Hery Supriatna,di Jakarta, Kamis.
Sebelum menutup pasar, menurut Hery, pihak pengelola telah menginformasikan rencana penutupan ke seluruh pedagang. Tidak hanya di Blok A, bagian Pasar Tanah Abang lainnya seperti Blok B juga dipantau masih ditutup dengan alasan yang sama.