Kamis 23 May 2019 10:39 WIB

KPAI Minta Orang Tua Cegah Anaknya Ikut Aksi Massa

Orang tua perlu mengajarkan proses demokrasi lewat cara yang tak bahayakan anak.

Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati meminta para orang tua mencegah anak-anak mengikuti aksi massa. Apalagi sampai terlibat dalam bentrok dengan aparat keamanan.

Saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/5), ia mengatakan bahwa usia remaja merupakan usia pencarian jati diri. Pada masa itu biasanya anak-anak senang menerima tantangan, karenanya cenderung ingin ikut-ikutan melakukan aksi bahkan terlibat dalam bentrok dengan aparat keamanan meski sebenarnya tidak memahami inti permasalahan yang sebenarnya.

Baca Juga

Oleh karena itu Rita mengimbau para orang tua menjaga anak-anaknya tetap berada di rumah. Ia minta untuk tidak mengajak anak-anaknya dalam kerumunan dan demonstrasi.

"Orang tua perlu mengajarkan anak-anak tentang proses demokrasi yang sebenarnya melalui jalan yang tidak membahayakan anak," katanya.

Orang tua juga perlu menjelaskan bahwa kerumunan bisa berbahaya bagi anak, dan memberikan alternatif kegiatan lain bagi anak-anak.

Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, terdapat 140 korban bentrok yang dibawa ke rumah sakit tersebut. Seluruhnya laki-laki dan yang paling muda berusia 15 tahun.

Dua korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut akhirnya meninggal dunia, salah satunya masih berusia 17 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement