REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Pasca-Pemilu 2018 situasi di Jawa Barat diklaim kondusif. Indikasinya, tidak ada pergerakan-pergerakan yang mengganggu ketertiban dan kenyaman masyarkat.
Namun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tak menampik ada warga Jabar yang menyambangi Ibu Kota Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa. Sebagai orang nomor satu di Jabar, Ridwan Kamil mengimbau warga dan aparat untuk tetap mengendalikan diri untuk mengantisipasi terjadinya gesekan.
"Karena sekarang juga bulan suci Ramadan, bulan pengendalian diri dan kesabaran, saya kira harus diperlihatkan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu malam (22/5).
Menurut Emil, dia sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya bersama TNI-Polri. Menyusul adanya aksi di Jakarta yang berbuntut kericuhan.
"Kemudian juga (koordinasi) dengan kepala daerah, alhamdulillah 100 persen kondusif tidak ada pergerakan-pergerakan yang mengekspresikan terkait hasil pemilu di 27 daerah yang ada di Jabar," katanya.
Emil memastikan akan memberikan ruang kepada masyarakat bilamana hendak melangsungkan unjuk rasa di Jabar untuk menyampaikan aspirasinya terkait hasil Pemilu 2019. Namun, dia mengimbau harus sesuai aturan dan dengan cara yang damai.
"Kita monitor ada kerusuhan (di Jakarta), ada pengerusakan. Saya kira itu mencederai niat baik dari sebuah untuk rasa yang damai. Oleh karena itu jangan sampai disusupi jangan sampai dicederai niat menyampaikan pendapatan," katanya.
Emil kembali mengingatkan hendaknya usai hingar-bingar di tahun politik ini, seluruh masyarkat Indonesia bisa kembali bersatu. Terlebih, penyelenggaran Pemilu 2019 sudah usai. "Saya juga konsolidasi terus dengan para tokoh masyarkat ulama sebaiknya bulan puasa atau nanti setelah lebaran agar situasi kembali kondusif," katanya. N Arie Lukihardianti