Rabu 22 May 2019 18:38 WIB

Prabowo Minta Kerusuhan tak Terjadi Lagi

Prabowo khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan rusak.

Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pertanyaan media saat memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pertanyaan media saat memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan, ucapan belasungkawanya terhadap korban aksi protes Selasa (21/5) dan meminta masyarakat untuk menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan. Prabowo menyampaikan pernyataannya dalam jumpa pers didampingi calon wakil presidennya, Sandiaga Uno, beserta para petinggi partai politik pendukungnya di rumah kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).

Dalam jumpa persnya, Prabowo mengimbau seluruh pejabat publik, kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warganet untuk menghindari segala bentuk kekerasan yang dapat memprovokasi keadaan di bulan Ramadhan. "Kami meminta peristiwa kekerasan tadi dan subuh yang telah mencoreng martabat Indonesia tidak terjadi lagi. Bila terjadi lagi, maka kami sangat khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sulit dirangkai kembali," jelas Prabowo.

Baca Juga

Selanjutnya, ia meminta aparat keamanan untuk terus melindungi rakyat dan tidak melukai apalagi menembak rakyat. "Saya tegaskan yang masih mau mendengar saya. Hindari kekerasan fisik. Berlakulah sopan dan santun. Hormati pejabat penegak hukum. Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan," tutur Prabowo pada penutupan konferensi persnya.

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut situasi dalam aksi demonstrasi di depan Kantor KPU dan Bawaslu hingga saat ini masih terkendali. Ia pun meminta masyarakat agar tak khawatir terhadap situasi di Jakarta saat ini.

"Situasi masih terkendali. Masyarakat tidak perlu khawatir," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5).

Dalam kesempatan ini, Presiden pun mengajak masyarakat untuk kembali merajut persatuan, kerukunan, dan persaudaraan. Sehingga negara ini menjadi lebih tentram dan aman.

Apalagi di bulan suci ramadan, Presiden ingin masyarakat saling menghormati dan saling menghargai antar sesama. Di bulan penuh ampunan dan penuh berkah ini, ia mengajak masyarakat untuk memperbanyak amal saleh dan berbuat kebaikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement