REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) turun berorasi dalam aksi massa protes hasil pemilu di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (22/5). Amien menyinggung adanya sejumlah massa aksi yang meninggal.
"Saya tidak bicara banyak, tapi peristiwa tadi malam sungguh melukai tatanan demokrasi kita. Mudah mudahan yang menembaki itu adalah orang-orang yang bukan resmi Polri, insya Allah," ujar Amien Rais dalam orasinya.
Amien pun berang dengan tewasnya peserta aksi. "Kita kejar sampai ke ujung bumi mereka itu," katanya lagi.
Ia juga mengingatkan kepada para peserta unjuk rasa untuk terus berjuang. Amien juga mengimbau para peserta agar tidak melakukan kekerasan selama berunjuk rasa.
"Tidak ada yang kita takuti, kecuali Allah semata. Jadi saya sampaikan, terus berjuang tidak ada kata kekerasan, tidak merusak bangunan, seperti aksi bela yang indah itu, tapi saya sarankan rakyat menjadi pemenang," ucap Amien.
Dalam kesempatan yang sama, Amien mendoakan agar para peserta aksi yang meninggal mendapatkan tempat terbaik. Ia juga mendoakan sejumlah orang yang masih mengalami luka-luka agar segera sembuh.
"Ada ratusan sahabat kita yang masih terkapar di rumah sakit. Kita doakan mudah mudahan saudara kita (yang meninggal) mendapat khusnul khotimah. Diampuni dosanya, diluaskan kuburnya, diberi imbalan yang hebat di akhirat," kata Amien.
Hingga Rabu sore menjelang berbuka puasa, sekitar pukul 17.45 WIB, pantauan Republika, massa menghentikan orasi sejenak untuk persiapan berbuka puasa. Massa memilih bersalawat menjelang berbuka puasa. Sebagian massa juga tampak membagikan takjil berbuka puasa.
Aparat kepolisian pun masih bersiaga di sepanjang ruas Jalan MH Thamrin ke arah Bundaran HI, tepatnya di Gedung Bawaslu. Mereka dibantu puluhan personel TNI yang turut berjaga di ruas jalan tersebut