Rabu 22 May 2019 17:35 WIB

Prabowo Sampaikan Bela Sungkawa untuk Korban Aksi 22 Mei

Enam peserta aksi 22 Mei dikabarkan menjadi korban meninggal.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pertanyaan media saat memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pertanyaan media saat memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto merespons kerusuhan yang terjadi pada Selasa (21/5) dan Rabu (22/5) dini hari. Ia menyampaikan dukacita atas meninggalnya enam orang pendemo yang meninggal akibat kerusuhan pada Aksi 22 Mei di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Thamrin, Jakarta.

"Inaillahi wainailahi rojiun, kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari yang baru lalu," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Prabowo menjelaskan, sebelumnya ia telah menyampaikan berkali-kali bahwa dirinya mendukung segala upaya penggunaan hak konstitusional yang berakhlak, damai, tanpa kekerasan. Mantan Komandan Jenderal itu pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, kepolisian, dan TNI untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan fisik.

"Termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovoasi apalagi di bulan ramadhan yang baik dan suci ini," ungkapnya.

Prabowo juga meminta peristiwa kerusuhan tadi malam tidak terjadi lagi. Ia khawatir bila peristiwa itu terjadi lagi, hal tersebut dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami memohon pertolongan kepada Tuhan yang maha besar, yang maha esa, agar kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat bisa terjaga, dan tidak digunakan alat kekuasaan" ungkapnya.

Sebelumnya bentrok antara aparat dan massa pendemo sempat terjadi di sekitaran Gedung Bawaslu, Thamrin. Hingga dini hari kerusuhan meluas hingga ke Tanah Abang dan Petamburan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut per pukul 09.00 WIB hari ini enam korban meninggal dan sekitar 200 orang mengalami luka-luka akibat kerusuhan. Sejumlah korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit seperti RS Cipto Mangunkusumo, RS Pelni, RS Tarakan, RS Mintohardjo, dan RS Budi Kemuliaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement