REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia-Sudirman terlihat lengang. Tidak banyak kendaraan yang melewati jalur yang mengarah maupun dari Bundaran Hotel Indonesia.
Selain itu, halte TransJakarta Dukuh Atas dan Tosari juga lengang. Bus TransJakarta pun terlihat sepi. Tidak terlihat aktivitas mencolok di kawasan Sudirman. Bahkan tidak banyak masyarakat yang berjalan kaki di Jalan Sudirman. Terlihat petugas keamanan yang berjaga di sejumlah titik.
Stasiun Sudiman juga terlihat lengang. Hal itu lantaran Kereta Rel Listrik (KRL) melakukan rekayasa lalu lintas sementara atau menghentikan operasional menuju Sudirman, Angke, dan Jatinegara.
Pusat berbelanjaan seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, dan Thamrin City pun sepi. Di Grand Indonesia, terlihat pengamanan lebih banyak daripada biasanya di pintu masuk. Bahkan, terlihat aparat TNI turut berjaga-jaga. Sejumlah satpam terlihat menjaga bagian belakang Grand Indonesia. Terdapat truk pengangkut TNI di pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Tanah Abang itu.
Sementara itu helikopter pengangkut air puluhan kali melintas kawasan Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Helikopter itu menembakkan air ke arah pengunjuk rasa di kawasan Petamburan II.
Pengunjuk rasa kembali bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan KS Tubun atau depan RS Pelni. Petugas terdengar menembakkan gas air mata berkali-kali ke arah massa. Bahkan, massa memukul mundur aparat kepolisian hingga melewati RS Pelni.
Hal itu membuat ambulans yang membawa pasien harus memutar arah. RS Pelni kini tertutup bagi masyarakat yang tidak memiliki kerabat di rumah sakit tersebut.
Saat ini, pengunjuk rasa sedang dihadang aparat TNI. Pengunjuk rasa meminta polisi membubarkan diri dari kawasan Petamburan II. Aparat TNI mencoba melakukan mediasi dengan perwakilan pengunjuk rasa. Gas air mata sangat terasa di kawasan itu. Bahkan, masyarakat yang penasaran ikut menonton aksi tersebut.