REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- RS Siloam Purwakarta meluncurkan layanan //emergency// I untuk pasien stroke infark. Layanan ini, merupakan penanganan cepat dan akurat dengan terapi trombolisis. Sehingga, kerusakan jaringan otak pasien tersebut bisa terminimalisasi dengan terapi trombolis tersebut. Dokter Spesialis Syaraf RS Siloam Purwakarta, Murti Astuti, mengatakan, saat ini warga dengan usia produktif, sangat rentan terserang penyakit stroke. Penyebab utama penyakit mematikan itu, yakni adanya sumbatan pembuluh darah ke otak.
''Penyakit stroke saat ini, menjadi salah satu penyebab kecacatan nomor satu di dunia,'' ujarnya, kepada //Republika//, Selasa (21/5). Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, peluang menyelamatkan penderita stroke dari kecacatan cukup besar. Salah satunya, dengan terapi trombolisis. Terapi ini merupakan penyuntikan obat melalui pembuluh darah pasien. Obat yang disuntikan itu, bisa melarutkan sumbatan dalam pembuluh darah di otak. Sehingga aliran darah kembali lancar. Bahkan terapi trombolis ini bisa mencegah kerusakan jaringan otak lebih luas lagi.
Di RS Siloam Purwakarta, lanjut Murti, saat ini sudah ada layanan //emergency I//. Layanan ini akan aktif saat pasien stroke masuk ke RS kurang dari tiga jam sejak gejala stroke timbul. Bahkan, dalam waktu satu jam sejak masuk //emergency//, pasien tersebut akan diberi pengobatan paling efektif. Yaitu, terapi trombolosis. ''Layanan ini, yang terbaru dan dirilis pada Mei ini. Jadi, pasien stroke infark, bisa berobat bahkan pengobatannya telah ditanggung oleh BPJS,'' ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Siloam Purwakarta, Irwan Gandana, mengatakan, pasien stroke yang berobat ke rumah sakit ini cukup banyak. Dalam sebulan, rata-rata pasien yang berobat antara 60 sampai 70 warga. ''Mengenai layanan //emergency// I ini, tak perlu khawatir soal biayanya. Karena, kami sudah bermitra dengan BPJS,'' ujarnya.