Rabu 22 May 2019 08:52 WIB

Jalan KS Tubun Ditutup, Kendaraan Belum Boleh Melintas

Sejumlah petugas kepolisian juga masih terlihat berjaga di wilayah tersebut.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Polisi mengamankan pendemo yang rusuh di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Polisi mengamankan pendemo yang rusuh di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat kerusuhan yang terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5) dini hari, Jalan KS Tubun hingga kini masih ditutup dan tak dapat dilintasi oleh kendaraan. Sejumlah petugas kepolisian juga masih terlihat berjaga di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan, akibat penutupan jalan ini, sejumlah pengendara motor mengaku bingung akan lewat mana. Warga, Rino (27 tahun), mengaku kerepotan dengan adanya penutupan Jalan KS Tubun.

Baca Juga

"Iya mas, kalau mutar jauh sekali, jalan ini yang bisa cepat ke tujuan saya. Tapi malah ditutup begini, saya bingung mau lewat mana," ujar Rino, Rabu (22/5).

Hingga kini, sejumlah petugas kepolisan lalu lintas masih berjaga di Jalan KS Tubun. Sejumlah cone berwarna jingga juga digunakan untuk menutup akses jalan.

Sementara itu, buntut dari kerusuhan semalam, sebuah asrama Asrama Brimob dirusak dibakar oleh massa. Aroma asap yang mengepul dari kendaraan-kendaraan yang dibakar di asrama tersebut juga masih tercium.

Serpihan kaca dari mobil-mobil yang terbakar juga masih berserakan di asrama yang terbakar itu. Selain itu pos polisi di Jalan KS Tubun juga dirusak. Tampak kaca pos pecah dan halaman depan pos tersebut berantakan.

Pembakaran asrama Brimob berawal ketika polisi membubarkan paksa massa yang berkumpul di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Selasa (21/5) malam. Massa yang tidak puas dengan hasil Pemilu telah bubar usai melainkan salat tarawih di depan Bawaslu.

Namun, menjelang tengah malam, muncul kelompok massa lagi di depan Gedung Bawaslu, sehingga polisi membubarkan secara paksa. Tindakan ini memicu bentrokan. Bahkan, sebagian massa menggunakan bom molotov.

Massa lalu bergerak ke arah Petamburan sehingga kerusuhan meluas ke kawasan ini. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Bentrokan di Petamburan ini memicu pembakaran mobil di sekitar Asrama Brimob.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement