REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengimbau semua pihak untuk menghentikan segala bentuk pertengkaran, permusuhan dan kebencian. Partai berlogo banteng itu mengatakan, hal itu dilakukan terutama di media sosial dan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pemilu telah selesai, kini saatnya kembali dalam kehidupan nyata dan kembali pada kebudayaan asli Indonesia yaitu guyub dan saling hormat-menghormati," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa (21/5).
Hasto mengatakan, pemerintah dan kekuasaan harus terus diawasi. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) koalisi Joko Widodo ini melanjutkan, pengawasan dilakukan dengan cara-cara yang beradab, terhormat dan dilandasi oleh niat baik. Pernyataan tersebut dilontarkan PDIP bersamaan dengan kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 berdasarkan rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan calon (paslon) 01 unggul 11 persen suara dibanging lawan politik mereka.
Hasto mengingatkan, ketidakpuasan atas hasil pemilu sebaiknya disalurkan dengan cara-cara yagn sesuai koridor hukum. Dia mengatakan, konstitusi negara menyediakan mekanisme hukum untuk menyelesaikan perbedaan atau ketidakpuasan tersebut.
"Kami menyarankan agar mekanisme hukum itu dipergunakan sehingga dengan demikian kita menjadi bagian dari upaya membangun peradaban politik yang lebih baik," katanya.
Hasto mengatakan, PDIP dan TKN menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno serta partai koalisinya. Dia mengatakan, kubu oposisi telah menjadi partner dalam kompetisi pemilu yang beradab dan demokratis.
Dia berharap agar setelah pemilu selesai semua pihak dapat meneruskan kembali hal yang menjadi tujuan dari proses pemilu dan demokrasi. Hal itu, dia mengungkapkan, bergotong–royong membangun kesejahteraan bangsa demi kemajuan negara.
PDIP dia mengatakan, juga ingin berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan sehingga dapat dua kali berturut-turut menjadi partai pemenang Pemilu. Dia berjanji partai besutan Megawati Soekarnoputri ini beserta fraksi akan menjadi alat dan perkakasnya rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan bernegara sebagai mana amanat Pembukaan UUD 1945.