Selasa 21 May 2019 22:19 WIB

Stasiun MRT Bundaran HI Hanya Layani Satu Pintu

Dari enam pintu, hanya satu pintu yang masih melayani penumpang

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Esthi Maharani
Antisipasi aksi, stasiun MRT Bundaran HI hanya layani satu pintu keluar masuk, Selasa (21/5).
Foto: Nugroho Habibi / Republika
Antisipasi aksi, stasiun MRT Bundaran HI hanya layani satu pintu keluar masuk, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun MRT Bundaran HI hanya melayani satu pintu untuk keluar masuk penumpang. Hal itu, menyusul adanya rencana aksi yang akan digelar pada 22 Mei di Bawaslu dan KPU.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pukul 20.30 WIB, dari enam pintu, hanya satu pintu yang masih melayani penumpang yakni pintu nomer satu yang berada tepat di Halte Thamrin Gate. Sedangkan pintu lainnya, nomer 2, 3, 4, 5 dan 6 sudah ditutup.

"Pintu 6 dan 2 sudah ditutup sejak buka puasa tadi. Trus pintu 3, 4, 5 baru setengah jam yang lalu ditutup," kata petugas keamanan MRT pintu 1, Novi Andika di lokasi, Selasa (21/5).

Meskipun demikian, Andika menjelaskan, pintu stasiun MRT akan segera dibuka kembali. Menurutnya, penutupan pintu stasiun di Bundaran HI hanya untuk mengantisipasi aksi.

"Di Dukuh Atas hanya satu pintu juga, yakni pintu nomor 4 yang masih dibuka, (pintu nomor 1,2,3) ditutup. Antisipasi biar tidak ada yang masuk dan keluar karena ada aksi," ujarnya.

Dia menjelaskan, sejauh ini belum terjadi penumpukan penumpang karena diberlakukannya satu pintu. Dia menyebut, hingga pukul 21.00 penumpang terpantau sepi. Sebab, kata Andika, sejak sekitar 18.00 WIB aparat kepolisian telah menutup akses dari Bundaran HI hingga Hotel Sarinah.

"Tidak terjadi penumpukan karena sudah jalan sarina dan bundaran hari jalan ditutup sehabis buka," jelasnya.

Pukul 21.30, pintu nomer lima yang berada di depan Pertamina Lubricants sudah mulai dibuka kembali. Sedangkan, no 2,3,4,6 belum dapat dipastikan kapan dibuka kembali.

"Yang pasti standby dibuka itu pintu no 1," Risky Indriana Petugas keamanan MRT pintu 5.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement