Selasa 21 May 2019 14:47 WIB

JK Kenang Saat Menerima Kekalahan dari SBY pada Pilpres 2009

JK mengingatkan capres yang kalah untuk menelpon yang menang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga menunjukan sikap berjiwa besarnya atas kemenangan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019. JK mengatakan demikian, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

"Ya, harus berjiwa besar seperti itu. Ya kan cuma ada dua hasilnya, menang dan kalah, tidak ada pilihan lain, tidak ada seri," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/5).

Baca Juga

JK pun berharap Prabowo-Sandiaga mau mengakui kemenangan Jokowi-Ma'ruf sebagai bentuk jiwa besar pasangan tersebut. Termasuk menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan nomor urut 01 yang memperoleh 55,5 persen suara tersebut.

Ia pun mencontohkan sikap jiwa besar yang ia lakukan saat kalah pada Pemilihan Presiden 2009 lalu. Saat itu, JK menerangkan, ia dan Wiranto mengakui kekalahannya dari pasangan yang menang saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Budiono.

 

"Etisnya selalu yang kalah yang menelpon yang menang. Saya dulu waktu kalah dengan Pak SBY, saya dulu langsung telepon Pak SBY, selamat dan saya menerima itu," ujar JK.

KPU telah menetapkan hasil perolehan suara kedua paslon capres-cawapres. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, yakni 154.257.601 suara.

Sedangkan jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement