REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menginstruksikan PD Pasar Bermartabat untuk mengaudit seluruh pasar tradisional di Kota Bandung. Hal itu untuk memastikan kelayakan pasar guna mencegah terjadinya kebakaran seperti yang baru melanda Pasar Kosambi.
Yana meminta PD Pasar Bermartabat berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang (Distaru) untuk mengaudit pasar, sehingga dapat memberikan keamanan bagi pedagang dan pembeli ke depannya.
"Ini saya pikir ini satu momentum buat kita semua buat PD Pasar buat Damkar dan berbagai pihak, khusus PD Pasar ada 37 pasar lainnya ini momentum mengevaluasi yang lainnya," kata Yana.
Ia mengatakan kebakaran Pasar Kosambi menjadi bukti bahwa ada hal-hal yang harus diantisipasi sejak dini. Hal itu mulai dari kelayakan bangunan hingga kelengkapan fasilitas terutama berhubungan dengan antisipasi terjadinya kebakaran mulai dari hydrant hingga ventilasi udara yang harus memadai.
Menurutnya, khusus Pasar Kosambi akan dilakukan audit untuk mengetahui kelayakan bangunan guna penggunaan ke depannya. Sebab, kebakaran terjadi di lantai basemen yang dikhawatirkan mempengaruhi struktur bangunan.
"Apapun hasil auditnya, terpenting keamanan dan kenyamanan fasilitas publik harus terbukti baik. Ya harus ada seperti sertifikat layak fungsi seperti itu," ujarnya.
Ia menilai jika nantinya hasil audit menunjukkan bangunan Pasar Kosambi tidak layak, ia meminta PD Pasar mencari alternatif. Salah satunya bekerja sama dengan pihak swasta untuk merevitalisasi pasar.
Selain itu, kata dia, audit di pasar lain juga untuk menginventarisasi kekurangan fasilitas guna antisipasi kejadian serupa. Sehingga sejak dini bisa dilengkapi yang berhubungan dengan kebutuhan perlindungan.
Penjabat sementara Direktur Utama PD Pasar Andri Salman mengatakan proses pengecekan kelayakan Pasar Kosambi akan dilakukan selama 1-3 bulan ke depan. Itu untuk memastikan struktur bangunan pasca kebakaran.
"Saya sebelumnya nggak tahu kios-kios dijadikan gudang. Kemungkinan kita akan cek struktur kekuatan bangunan. Ini sama umur bangunan nanti ketahuan dari kekuatan struktur. Kalau masih bisa yang lama paling kita cat saja," kata Andri.
Ia mengatakan sebelumnya sudah menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) di Pasar Kosambi. Namun berulangkali APAR tersebut justru hilang. Padahal alat tersebut menjadi satu kebutuhan penting.
Ke depannya, ia mengatakan akan mengecek fasilitas APAR di pasar-pasar tradisional. Sehingga, bisa menjadi alternatif penanganan pertama saat ada api.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id, Selasa (21/5) kebakaran di Pasar Kosambi sudah berhasil dipadamkan. Namun, masih ada beberapa mobil damkar di lokasi. Sejumlah petugas masih melakukan penyiraman ke lantai basemen pasar sebagai upaya pendinginan. Namun titik api diketahui sudah tidak ada.