REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Puluhan buruh di Kota Cimahi bersama Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna dan Kapolres Cimahi, AKBP Rusdya Pramana Suryanagara melakukan deklarasi damai pasca pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019. Mereka pun menolak wacana gerakan people power yang diungkapkan sejumlah pihak.
Ketua DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Kota Cimahi, Asep Jamaludin mengatakan pihaknya melakukan deklarasi damai sebab prihatin dengan beredarnya hoaks di media sosial. Serta ujaran kebencian yang menganggu ketertiban masyarakat.
"Dengan deklarasi ini diharapkan situasi bisa tertib," ujarnya disela-sela deklarasi damai, Jumat (17/5). Menurutnya, deklarasi pun digaungkan menyikapi proses pemilu yang hampir selesai.
Namun, beredar isu tentang gerakan people power serta ditangkapnya sejumlah pihak atas provokasi yang dilakukan. Ia mengatakan, buruh di Kota Cimahi tidak akan tergerus dengan isu politik yang berkembang.
Sementara itu, Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kota Cimahi, Edi Suherdi mengatakan buruh di Cimahi berkomitmen pasca pelaksanaan pilpres di kota Cimahi berjalan aman dan damai.
"Siapapun yang kita dukung (caleg), ketika kembali ke masyarakat. Kita ciptakan Cimahi yang kondusif," katanya.
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengajak seluruh masyarakat di Kota Cimahi untuk bersepakat menciptakan Kota Cimahi aman dan nyaman pasca pilpres dan pileg 2019 lalu.