Kamis 16 May 2019 19:36 WIB

TKN Tanggapi Kemenangan Jokowi di 16 Provinsi

Dari 27 Provinsi, Jokowi unggul di 16 Provinsi dan Prabowo 11 provinsi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) menanggapi keunggulan perolehan suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di sejumlah provinsi. Pasangan calon (paslon) 01 unggul di 16 dari 27 provinsi yang telah direkapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Kamis (16/5) sore. 

"Ya, alhamdulilah setelah 70 persen lebih masuk kami pak Jokowi menang di sekitaran 14 jutaan suara gitu, kami sukuri dan tetapi kami tetap sesuai komitken akan menunggu sampai seluruhnya usai," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding di Jakarta, Kamis (16/5).

Hasil rekapitulasi KPU sejalan dengan dengan data penghitungan manual TKN. Berdasarkan data internal tim pemenangan, Jokowi-Ma'ruf unggul di Lampung (59.94) Babel (63.21) Riau (54.07) Jateng (77.27) Yogyakarta (69.20) Jatim (66.47).

Suara Jokowi-Ma'ruf juga unggul di Bali (91.68) Nusa Tenggara Timur (88.55) Kalimantan Barat (57.39) Kalimantan Utara (68.76) Kalimantan Tengah (60.45) Kalimantan Timur (56.13) Gorontalo (51.61) Sulawesi Utara (77.20) Sulawesi Barat (64.35) Sulawesi Tengah (56.61) dan Papua (76.80).

Mengacu data hitung manual TKN, palson 01 mengantongi 55.97 persen suara. Sementara paslon 02 mendapatkan 44.03 persen suara. Data dihimpun hingga, Kamis (16/5) pukul 10 WIB.

Sementara, Karding meminta seluruh masyarakat, partai politik dan tim sukses mempercayai tahapan yang telah diusun bersama. Dia meminta semua pihak mempercayai penyelenggara pemilu serta proses-proses yang ada.

"Karena kalau dari sisi kecurangan tentu sangat sulit terjadi karena yang dipakai kan formulir C1 yang dihitung berjenjang," kata Karding lagi.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, C1 merupakan data hasil murni pilihan masyarakat. Dia melanjutkan, pemilih telah menyuarakan hak pilihnya dengan difasilitasi Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang ditemani saksi partai hingga pilpres dan tokoh-tokoh masyarakat yang berbeda pilihan.

Karding mengatakan, penyelenggara pemilu juga telah bekerja dengan transparan.  Dia melanjutkan, jikapun terjadi kesalahan atau indikasi kecurangan agar melaporkan ke panwaslu atau Bawaslu.

"Oleh karena itu tidak ada alasan untuk kita tidak mempercayai mereka, dan saya berharap semua pihak bersikap demokratis dan menerima apapun hasilnya," kata Karding lagi.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional KPU, paslon 01 unggul di 16 wilayah yaitu Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau.

Sementara, paslon 02 memimpin perolehan suara 11 provinsi seperti Kalimantan Selatan, Bengkulu, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, NTB, Aceh, Banten, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara dan Jawa Barat.

Jumlah total perolehan suara untuk Jokowi-Ma'ruf tercatat sebanyak 70.324.295 suara (55,59 persen). Adapun paslon Prabowo-Sandiaga Uno, meraih total 56.170.866 suara (44,41 persen). Sehingga jumlah selisih suara kedua paslon saat ini mencapai 14.153.429 suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement