REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya Soetjipto Wirosardjono pada usia 81 tahun, Kamis (16/5), di RS Islam Cempaka Putih Jakarta. Almarhum merupakan aktivis yang membidani lahirnya ICMI sekaligus menjabat asisten ketum ICMI di masa kepemimpinan BJ Habibie.
"Saya atas nama pribadi dan lembaga ICMI menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Jasa almarhum ini begitu besar," katanya pada Republika.co.id, Kamis (16/5).
Jimly mengenang Soetjipto sebagai senior ICMI yang penuh dedikasi pada ilmu pengetahuan dan masyarakat. Satu hal yang paling dikenang Jimly ialah daya kritis Soetjipto terhadap berbagai masalah bangsa kala itu. Soetjipto, kenang Jimly, sering meluapkan daya kritisnya lewat tulisan di berbagai media massa.
"Almarhum ini kan ahli ekonomi statistik ya. Jadi almarhum pegang banyak data tentang berbagai masalah, tahu pasti harusnya bagaimana. Pokoknya kritis sekali menanggapi masalah almarhum tidak diam," ujarnya.
Jimly merasa kagum dengan dedikasi dan komitmen Soetjipto. Walau berstatus sebagai birokrat hingga menjadi unsur pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS), tak membuat Soetjipto duduk manis. Soetjipto tetap rajin aktif di forum-forum pergerakan Islam. Meski pun Soetjipto bukan anggota ormas Islam tertentu.
"Keunikan almarhum ini, ya, walau bukan anggota ormas Islam, justru aktif di pergerakan Islam. Keunikan itu jadi pembeda almarhum dengan aktivis lain yang biasanya berasal dari ormas Islam," kenangnya.