Rabu 15 May 2019 21:46 WIB

AHY: Ada Kegelisahan di Masyarakat Usai Pemilu

Berakhirnya Pemilu maka seharusnya berakhir juga perbedaan pilihan di masyarakat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
(dari kiri ke kanan) Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
(dari kiri ke kanan) Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komando Tugas Utama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri silaturahmi Bogor untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti pada Rabu, (15/5). Dalam pertemuan yang dihadiri Yenny Wahid dan sejumlah kepala daerah itu, AHY menangkap adanya kegelisahan di masyarakat usai Pemilu serentak 2019.

"Dari pertemuan, dialog, kami tangkap kegelisahan. Kemudian pasca pemilu bangsa kita jadi makin tersekat-sekat baik fisik maupun jiwanya," katanya usai pertemuan itu.

Baca Juga

Ia berharap seiring berakhirnya Pemilu maka berakhir sudah perbedaan pilihan di masyarakat. Namun ternyata, harapannya urung terjadi lantaran perbedaan di masyarakat justru makin meruncing.

"Sampai sekarang bahkan tidak tahu apa kemudian perselisihan paham karena beda capres akan berlarut sampai kapan? Ini enggak perlu dalam kehidupan," ujarnya.

Karena itu, ia menghadiri pertemuan hari ini dengan sejumlah kepala daerah. Tujuannya guna mengeratkan lagi silaturahmi sekaligus menyadarkan masyarakat.

Ia berharap pertemuan ini ikut berperan menurunkan tensi politik. "Kami kumpul satukan hati dan pikiran agar menginspirasi masyarakat yang aktif dalam proses politik. Mudah-mudahan kita semua tempatkan kepentingan bangsa di atas lainnya. Perbedaan identitas jangan justru makin terpecah," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement