REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 27.163 kendaraan melintas di Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur pada hari pertama operasi, Selasa (14/5). Jumlah ini terhitung pukul 07.00 WIB hingga 23.59 WIB atau sehari setelah diresmikan Presiden RI Joko Widodo.
Dari jumlah itu, sebanyak 13.455 kendaraan mengakses Jalan Tol Pandaan-Malang untuk menuju Pandaan, sementara 13.708 kendaraan sisanya menuju Malang. Kendaraan golongan I mendominasi akses Jalan Tol Pandaan-Malang.
"Jalan Tol Pandaan-Malang dapat mempersingkat waktu tempuh Surabaya menuju Malang atau sebaliknya menjadi 1 hingga 1,5 jam, dibandingkan jika melewati jalan arteri atau non tol waktu tempuhnya bisa 2 hingga 3 jam. Ini tentu saja memudahkan masyarakat untuk bersilaturahim dengan keluarga atau sekadar menikmati destinasi wisata di Malang Raya," kata Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo, dalam keterangan pers di Surabaya, Rabu (15/5).
Menurut Agus, jumlah kendaraan yang melintas di tol Pandaan-Malang tersebut masih bisa meningkat terutama pada akhir pekan.
Jalan Tol Pandaan-Malang memiliki total panjang 38,488 km, di mana tiga seksi yang diresmikan oleh Presiden mencakup Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 Km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,50 Km dan Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,51 Km.
Selain tiga seksi yang telah diresmikan, PT JPM akan meningkatkan pelayanan arus mudik dan balik Lebaran 2019 dengan membuka Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km yang saat ini progres kontruksinya sudah mencapai 82,33 persen untuk beroperasi fungsional.
Sedangkan untuk seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,113 Km masih dalam tahap konstruksi, dan progresnya telah mencapai 37,29 persen.
Jalan tol Pandaan-Malang, kata dia, memiliki pemandangan indah dan beroperasi tanpa tarif hingga Lebaran, tujuannya untuk memberikan sosialisasi optimal kepada masyarakat serta sekaligus menambah opsi akses jalan bagi para pemudik sehingga turut memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri Antyo mengatakan, untuk penerapan tarif nantinya akan menunggu keputusan pemerintah pusat, setelah operasional tanpa tarif selesai dilakukan. "Terkait tarif nanti akan tetap menunggu pemerintah pusat, dan tentunya setelah dilakukan evaluasi," katanya.