Selasa 14 May 2019 18:16 WIB

Polisi Kerahkan 32 Ribu Personel untuk Pengamanan 22 Mei

Puluhan ribu personel akan difokuskan

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah)
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar akan terjadi ketegangan pada 22 Mei 2019 mendatang. Mabes Polri pun telah mendengar kabar tersebut. Tanggal itu bertepatan dengan hari pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) perihal perhitungan surat suara pemilu.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan polisi telah menyiapkan rencana pengamanan tersebut untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. “Sudah dipersiapkan renpam (rencana pengamanan) secara detail oleh Polda Metro Jaya,” kata Dedi saat dikonformasi Republika.co.id, Selasa (14/5).

Baca Juga

Menurut Dedi, sudah ada 32 ribu personel kepolisian yang disiagakan untuk pengamanan saat hari pengumuman perhitungan suara nanti. Sebanyak 32 ribu personel ini akan mengantisipasi segala kemungkinan termasuk kabar akan terjadinya kericuhan.  “Dengan kekuatan personel 32 ribu untuk antisipasi segala kemungkinan tersebut,” ujarnya.

Puluhan ribu personel itu akan difokuskan berjaga di sekitar gedung KPU. Karena KPU merupakan pusat, episentrumnya yang akan mengumumkan hasil pemungutan suara Pileg dan Pilpres secara nasional. "Jadi fokus kami di KPU, pengamanan harus ketat agar tidak mengganggu proses penyampaian yang akan disampaikan oleh KPU,” kata Dedi.

Selain KPU, kata Dedi, kawasan sekitar gedung KPU pun menjadi pengawasan kepolisian. Semua orang yang masuk akan diperiksa secara manual termasuk kendaraan-kendaraan yang akan memasuki gedung.

Pola tersebut, kata dia, dilakukan karena sudah ada indikasi bahwa akan ada yang melakukan serangan saat massa kumpul di KPU pada 22 Mei 2019. Karena itulah segala antisipasi dilakukan dan disiapkan oleh petugas.

Selain pengamanan lapangan, polisi bersama Kemenkominfo dan BSSN terus melakukan kegiatan patroli siber di medsos. Tujuannya untuk mengantisipasi seluruh akun-akun yang menyebarkan konten berita hoaks atau konten berisi provokasi.

Termasuk, jelasnya, pengamanan seorang laki-laki yang menyebarkan hoaks bahwa 22 Mei 2019 sama seperti kelahiran PKI. Laki-laki berinisial IS diamankan oleh Polres Cirebon dan Polda Jawa Barat. “Sudan diamankan Polda Jabar dan Polres Cirebon,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement