Selasa 14 May 2019 12:28 WIB

Ratna Sarumpaet Mengakui Telah Operasi Plastik Empat Kali

Ratna mengatakan dirinya mulai operasi plastik sejak berusia 45 tahun.

Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bersiap mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Sidang tersebut mengagendakan pemeriksaan terdakwa.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bersiap mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Sidang tersebut mengagendakan pemeriksaan terdakwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratna Sarumpaet, terdakwa kasus penyebaran berita bohong, mengakui telah menjalani operasi plastik sebanyak empat kali. "Saya sudah operasi empat kali," kata Ratna saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (14/5).

Ratna mengatakan dirinya mulai operasi plastik sejak berusia 45 tahun. Ratna menceritakan awalnya merasa malu untuk mengakui bahwa dirinya akan melakukan operasi plastik, walaupun sudah melakukannya beberapa kali.

Baca Juga

"Pada awalnya saya berniat untuk operasi plastik sedot lemak, walaupun saya sudah beberapa kali melakukan hal itu. Mungkin karena saya merasa sudah ada umur dan saya malu, saya berusaha menutupi. Waktu saya berangkat mau ke bina estetika saya bilang ke Bandung," kata Ratna.

Ia juga mengatakan bahwa keempat operasinya tersebut berhasil. Hanya saja efek pasca operasi terakhirnya agak sedikit berbeda dengan operasi-operasi sebelumnya. "Kalau sebelum yang terakhir ini, ketika hari ke 3 sudah bagus" katanya.

Namun di operasi ke empat, terjadi efek pasca operasi yang berbeda dari sebelumnya yang membuat wajah Ratna lebam. "Dokter mengatakan dampak berbeda-beda pada setiap orang tergantung kondisi, jadi saya pikir saya tidak perlu komplain. jadi bisa saja berubah," ujar Ratna.

Dengan kondisi muka yang lebam pasca operasi, Ratna terpaksa harus pulang. Sebab, ada beberapa jadwal yang harus diikuti dan mulai menceritakan kepada 2 anaknya dan beberapa orang stafnya bahwa dirinya dianiaya.

"Saya tidak tau apa sebabnya saya harus mencari alasan. Saya panik mungkin, itu di luar kebiasaan saya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement