REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan petasan di Jalan Stasiun Timur Kota Sukabumi Senin (14/5) sore. Namun dugaan sementara ledakan terjadi akibat salah satu kotak berisi petasan terjatuh pada saat bongkar muat dan meledak.
Sebelumnya, sebanyak lima orang warga menjadi korban ledakan petasan yang tengah diturunkan dari mobil di Jalan Stasiun Timur Kota Sukabumi Senin (13/5) sore. Ke lima korban luka itu yakni Sultan (40) pemilik toko, dan tiga pegawainya Herman (48), M Yudi (18), dan Hamdan serta seorang yang melintas Engkay Zakiah (56) warga Cipanengah Kecamatan Lembursitu.
Para korban langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapatkan penanganan medis. Informasi yang diperoleh menyebutkan, ledakan petasan tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB. Pada saat kejadian ada dua mobil Gran Max yang mengangkut petasan tengah bongkar muat dengan nomor polisi F 8936 TB dan F 8255 SL.
''Perkembangan ledakan petasan Jalan Stasiun Timur korban lima orang umumnya luka bakar,'' ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan Selasa (14/5). Saat ini polisi masih melakukan penyidikan terkait kasus ledakan petasan tersebut.
Khususnya terhadap pemilik toko dan pegawai toko yang menjual petasan yang kini masih menjalani pengobatan dan diperiksa setelah sembuh. Pemeriksaan terutama mengenai dari mana barang itu. Termasuk perizinan toko tersebut terdaftar sebagai distributor atau tidak terkait penjualan kembang api dan petasan.
Susatyo menuturkan, jumlah petasan yang ada di dalam mobil hingga kini masih dhitung. Kini dua mobil pengangkut petasan dan barang didalamnya sudah diamankan polisi di tempat aman.
Lebih lanjut Susatyo menuturkan, informasi dari saksi pemicu ledakan terjadi ketika satu kotak atau dus petasan jatuh dan meledak. Petasan yang jatuh itu model petasan dibanting yang memicu ledakan petasan yang lainnya. Namun kepastian penyebab ledakan masih terus diselidiki.
Ssbelumnya pada saat kejadian warga cukup panik mendengar ledakan petasan. ''Pada saat kejadian terdengar suara ledakan cukup kencang seperti bom,'' ujar sopir angkot yang tengah melintas di jalan tersebut Ujang Supriadi (33 tahun) warga Kampung Cimuncang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Selepas kejadian ia langsung menghentikam mobil dan menyelematkan diri.
Ujang menerangkan, awalnya warha tidak berani mendekati lokasi kejadian karena takut ledakan susulan. Namun beberapa saat kemudian warg mendekati lokasi kejadian dan melihat sejumlah orang luka-luka.