REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO— Satu orang penambang warga negara asing (WNA) asal Cina, Yang Hechuan (30th), bertempat tinggal di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di dalam lubang emas, lokasi tambang Ilangata, bersama satu orang rekannya Muslim Blonkot (29th) yang saat ini dalam kondisi kritis.
Musibah tersebut terjadi pada Ahad (12/5) pukul 20.00 Wita, akibat keduanya kekurangan oksigen di kedalaman 20 meter.
Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zainal Umar Siddiki, di pusat ibu kota kabupaten tersebut.
"Satu korban saat tiba di rumah sakit, sudah dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang lagi dalam kondisi kritis," ujar dr Angga Wijaya, tim dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD yang terletak di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang.
Angga mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya salah satu penambang itu.
Termasuk penyebab satu penambang lainnya yang dalam kondisi kritis, namun telah dirujuk Ahad tengah malam pukul 24.45 Wita.
Setelah ditangani pihaknya, kata dia, korban kritis dirujuk ke Rumah Sakit Aloe Saboe Kota Gorontalo, untuk penanganan lebih lanjut.
Korban meninggal pun tetap dirujuk dan akan dititipkan di kamar jenazah RS Aloe Saboe, menunggu penjemputan pihak keluarga.
Informasi dari warga setempat, Yulianti Amir (30) menyebut, pihaknya menerima kabar terkait insiden tersebut. Keduanya dikabarkan terjatuh ke dalam lubang di tambang emas Ilangata.
Kemudian dibantu warga dan pihak keluarga, berupaya mengeluarkan mereka dari dalam lubang dan langsung melarikannya ke rumah sakit setelah sempat ditangani pihak Puskesmas Anggrek.