REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menyambut positif wacana pertemuan antara Cawapres Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin. Kendati mengharapkan pertemuan itu terealisasi, juru bicara TKN menilai lazimnya inisiasi pertemuan datang dari pihak yang kalah pilpres.
"Kalau pertemuan tentu pertemuan itu inisiasinya dari pihak yang dalam tanda kutip memang kalah. Di mana-mana yang namanya proses politik dalam setiap kontestasi politik itu biasanya yang pertama kali telepon itu yang kalah," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily di Kompleks DPR, Jumat (10/5).
Ace mengatakan baik Jokowi maupun Ma'ruf Amin selalu terbuka dengan pertemuan. "Beliau sangat terbuka jika memang ada diniatkan dari Pak Sandiaga Uno untuk ketemu sama beliau, gitu," kata dia.
Akan tetapi Ace mengaku belum mengetahui adanya panggilan dari pihak Sandiaga Uno atas rencana pertemuan tersebut. Namun, TKN berharap pertemuan bisa benar-benar terealisasi.
Menurut Poltikus Golkar itu, pertemuan antara Sandiaga dan Ma'ruf memilliki dampak positif bagi iklim politik Indonesia yang dinilainya masih panas pascapemilu. "Supaya situasi politik apalagi sedang bulan puasa sepeti ini semua seharusnya cooling down," kata Ace.
Anggota Komisi VIII DPR itu pun menyarankan andai pertemuan itu benar-benar akan dilangsungkan, maka sebaiknya dilakukan sebelum pengumuman dan penetapan hasil Pemilu 22 Mei 2019. "Tapi itu dikembalikan ke mereka," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Sandiaga kerap mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan Ma'ruf Amin setelah pilpres. Namun, pertemuan itu belum juga terlaksana.