Jumat 10 May 2019 17:23 WIB

Bandara Kertajati Jabar akan Jadi Hub Layanan Kargo

Bandara Kertajati akan menjadi bandara kargo e-commerce.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan Bandara Kertajati, Majalengka sebagai bandara kargo e-commerce mulai memasuki tahap pembahasan.

Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, pihaknya ditugaskan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengkoordinasikan secara teknis dan administratif penyiapan layanan bandara yang dianggap potensial di luar urusan penerbangan komersial tersebut.

Baca Juga

Penugasan itu diberikan setelah Gubernur Ridwan Kamil bertemu dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia, Direktur Umum PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Sigit Muhartono dan Direktur Utama PT Poslogistic Yuzon Erman di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (10/5). 

“Prinsipnya kami mendengarkan usulan (bandara kargo)” ujar Iwa.

Iwa mengatakan, dari pertemuan tersebut seluruh pihak sepakat mengusulkan agar Bandara Kertajati menjadi bandara pusat hub kargo terbesar di Indonesia. Menurut Iwa, Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar di PT BIJB ingin bergerak cepat mengejar peluang tersebut. “Kita ingin cepat, tapi tidak menyalahi aturan,” katanya.

Iwa menjelaskan, dari rapat tersebut dipastikan lahan yang disiapkan untuk menjadi gudang e-commerce di Kertajati untuk tahap awal akan disiapkan seluas 20 hektare. Pihaknya juga menilai, dari kerja sama tiga pihak antara PT Pos, PT JAS dan PT BIJB dimungkinkan lahir anak perusahaan baru yang khusus menangani kargo di Kertajati. “Ujungnya nanti pembahasan teknis, dan joint venture, tapi (JV) itu masih dalam proses saat ini baru penjajakan saja,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement