Senin 06 May 2019 15:56 WIB

Emil Minta Stasiun Cimekar untuk Kereta Cepat Digeser

Emil sudah meminta izin ke menteri untuk memindahkan stasiun Cimekar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018, Bank BJB, di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Selasa (30/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018, Bank BJB, di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Selasa (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung diprediksi akan dimulai pada Juni 2021. Saat ini berbagai pembangunan masih terus dilakukan di sepanjang jalur tersebut.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, ia menerima laporan bahwa operasional transportasi massal yang dibangun konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan dimulai pada 2021. "Laporan terakhir Juni 2021 akan selesai. Itu sudah bisa digunakan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Bandung, Senin (6/5).

Baca Juga

Emil mengatakan, saat ini pengerjaan konstruksi terus dilakukan seperti TOD (transit oriented development) di kawasan Gedebage, Bandung. Namun, ia meminta pergeseran sedikit untuk pembangunan stasiun di lokasi tersebut.

Emil berharap TOD yang awalnya di Cimekar bisa digeser agar mendekati Masjid Al Jabbar di Gedebage. "Saya minta izin ke Pak Menteri, stasiun Cimekar dipindah, ditarik sedikit ke depan masjid. Jadi nanti orang mau ke masjid bisa lewat kereta," katanya.

Selain memudahkan untuk beribadah, kata Emil, keberadaan TOD inipun diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan religi ke masjid tersebut. Emil mengatakan, pihaknya pun akan mengakselerasi jalur penyambung kereta cepat dari Kota Bandung.

Hal ini, kata dia, sangat penting agar nantinya moda transportasi massal itu bisa berdampak signifikan karena sudah terintegrasi. Namun ia belum mengetahui apakah jalur penghubung itu akan menggunakan jenis kereta seperti apa.

"Teknologinya supaya dipilih, jalurnya seperti apa. Yang pasti nanti akan ada stasiun," katanya.

Masih terkait perkeretaapian di Jawa Barat, Emil mengatakan, reaktivias jalur menuju Garut akan tuntas tahun ini. Namun, untuk Banjar, Pangandaran, dan Ciwidey sepertinya masih memerlukan cukup waktu.

Terlebih, untuk reaktivasi menuju Ciwidey diperlukan pembebasan karena lahan bekas jalur yang dulu telah digunakan berbagai pihak. "Ada pabrik, rumah, macam-macam yang jalur existing," katanya.

Dengan begitu, kata Emil, akan dipilih metode reaktivasi jalur yang pertama kali dibangun pada era kolonial Belanda itu. "Apakah wacana pembebasan, elevated atau apa, sedang dibahas," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement