REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang remaja berusia 18 tahun meninggal setelah terlibat tawuran di Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada Ahad (5/5), sekitar pukul 01.00 WIB. Remaja bernama Raka itu meninggal akibat luka bacok yang dialaminya.
Kapolsek Senen, Kompol Muhammad Syafe'i mengatakan, tawuran ini melibatkan dua kelompok remaja dari RW 004 dan RW 008 Jalan Kramat II, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Kedua kelompok ini pun sudah saling mengenal dan membuat janji untuk tawuran.
"Mereka ini janjian lewat media sosial, janjian di suatu tempat lalu tawuran," kata Syafe'i saat dikonfirmasi, Senin (6/5).
Syafe'i menuturkan, korban meninggal setelah dibacok menggunakan celurit pada bagian perut oleh kelompok lawannya. Ia menyebut, korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah.
Hingga saat ini, polisi telah menangkap sekitar 21 orang yang diduga terlibat tawuran dan terduga pelaku yang membacok Raka. Meski demikian, polisi masih terus menyelidiki kasus ini.
"Masih kita kembangkan, karena ada beberapa pelaku yang terlibat tawuran yang belum tertangkap," imbuh Syafe'i.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata dia, diketahui Raka menjadi sosok yang mengajak teman-temannya melakukan tawuran. Namun, saat itu Raka sendiri tidak menjelaskan alasan yang jelas kepada teman-temannya.
"Dari hasil pemeriksaan teman-temannya, yang diajak itu, dia (Raka) hanya bilang ada urusan janjian, mau diselesaikan tapi bawa sajam gitu. Jadi teman-temannya hanya dikasih tahu gitu," paparnya.