Ahad 05 May 2019 08:23 WIB

Ganjil-Genap Saat Mudik Lebaran Lewat Jalan Tol

Kalau Senin ganjil saat mudik, yang ganjil naik tol dan yang genap lewat jalur biasa.

Kendaraan pemudik antre di gate tol darurat Kertasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, saat mudik Lebaran tahun lalu.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Kendaraan pemudik antre di gate tol darurat Kertasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, saat mudik Lebaran tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhu bungan (Kemenhub) terus mematangkan rencana penerapan kebijakan ganjil-genap di jalan tol saat arus mudik Lebaran 2019. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pihaknya masih mengoordinasikan rencana penerapan sistem ganjil-genap tersebut kepada pihak-pihak terkait.

"Kami sedang berdiskusi dengan kepolisian. Bisa saja kita tetapkan dalam minggu depan supaya masyarakat tahu lebih awal soal ganjil-genap," kata Budi setelah melakukan rapat di Stasiun Balapan Solo, Sabtu (4/5).

Budi menjelaskan, penerapan ganjil-genap tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang yang memilih menggunakan jalan Tol Trans-Jawa. Dengan adanya sistem ganjil-genap, Budi menilai paling tidak saat terjadi lonjakan pemudik, kemacetan teratasi dengan baik.

"Misalnya, kalau Senin ganjil saat mudik nanti, yang ganjil naik tol dan yang genap lewat jalur biasa. Nanti hari Selasanya, kebalikannya yang genap bisa menggunakan tol," kata Budi menjelaskan.

Dengan adanya sistem tersebut, Budi mengatakan, volume kendaraan di Tol Trans-Jawa akan dapat diatur dengan baik. Dia menilai sistem tersebut masih direncanakan dan nantinya jika disepakati dapat mengantisipasi perkiraan peningkatan pemudik di jalan tol.

"Namun, kita di sini da lam perencanaannya tidak terburu-buru. Kami diskusikan dengan kepolisian, pemerintah daerah, dan melakukan riset kecil. Insya Allah kalau disetujui nanti minggu depan bisa kita umumkan," ujar Budi.

Budi memastikan mudik tahun ini diproyeksikan harus lebih baik. Terlebih, Budi memperkirakan pemudik menuju Surabaya diprediksi akan meningkat menggunakan jalan tol. Untuk itu, Budi menjelaskan, hal tersebut perlu diantisipasi agar tidak berdampak negatif.

Menurut Budi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan terkait pengelolaan mudik tahun ini agar lebih baik. "Kami ratas dengan presiden. Menyarankan kepada kami dua hal. Pertama, bagaimana memberdayakan jalur lama dan kedua diminta memberdayakan rest area sebagai kegiatan ekonomi masyarakat," ujar Budi memaparkan.

PT Jasa Marga cabang Jakarta- Cikampek (Japek) akan menyiapkan 16 rest area dan tempat parkir di sepanjang ruas tol tersebut selama musim mudik dan arus balik 2019. "Pelayanan di rest areamendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat. Jadi, perlu terus kita jaga dan tingkatkan kualitas layanannya," kata General Manajer PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, Sabtu (4/5).

Raddy memaparkan, rest area mengarah ke Cikampek terdapat di kilometer 19, 33, 39, 50, dan 57. Sedangkan, lokasi parkir berada di kilometer 18, 41, dan 58. Untuk jalur arus balik atau menuju arah Jakarta, rest area berada di kilometer 71, 62, 52, 42, 32, dan 6.

Sementara, titik parkir di kilometer 59 dan 34. "Kami juga menyiapkan papan informasi menjelang pintu masuk rest area,"kata Raddy.

photo
Sejumlah kendaraan pemudik padat parkir di rest area tol fungsional, Penarukan, Tegal, Jawa Tengah, saat mudik Lebaran tahun lalu.

Dengan adanya papan informasi melalui variable massage sign (VMS), pengguna jalan bisa mengeta hui rest area yang longgar. Hal itu di lakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan di pintu masuk rest area yang bisa menyebabkan penyempitan lajur. "Misalnya, jika di rest area awal penuh, pengguna jalan bisa menentukan rest area berikut nya untuk istirahat," ujar Raddy.

Raddy menambahkan, jelang musim mudik Lebaran, Departemen Community Development Program juga menyerahkan bantuan dengan total mencapai lebih dari Rp 100 juta untuk tiga rest area berupa tempat sampah besar, alat-alat kebersihan, dan perlengkapan mushala, seperti karpet, mukena, sarung, dan sajadah.

Sementara untuk mengatasi masalah penumpukan kendaraan di Merak, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya akan mencoba mengubah pola pergerakan masyarakat yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Bakauheni, Lampung.

Adapun menurutnya beberapa pola kebijakan yang nantinya akan coba diterapkan, seperti pola ganjil-genap bagi kendaraan yang akan menyeberang. "Misal, pukul 00.00 WIB ke atas bagi kendaraan roda dua dan empat yang memiliki pelat nomor ganjil. Selain itu, yang pelat nomor genap pukul 00.00 WIB ke bawah," kata dia, melalui siaran pers, Sabtu (4/5). (rahayu subekti/febryan a ed:firkah fansuri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement