REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pascakebakaran, Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Lampung Selatan terpaksa menggunakan gedung kantor pinjaman dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan di Jalan Kolonel Makmun Rasyid. Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto meminta jajaran polres tetap melayani masyarakat meskipun tidak optimal.
“Pemkab Lampung Selatan meminjamkan salah satu gedung kantor yang berjarak 800 meter dari lokasi Mapolres yang terbakar,” kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Jumat (3/5).
Personel kepolisian memeriksa sejumlah kendaraan yang terbakar di halaman belakang Polres Lampung Selatan, Lampung, Kamis (2/5/2019).
Menurut dia, kapolda telah memerintahkan staf dan pimpinan yang bertugas di Mapolres tetap bekerja seperti biasa melayani masyarakat meskipun hanya berkantor sementara dan tidak optimal. Pelayanan masyarakat, ungkap dia, lebih diutamakan walaupun saat ini terjadi musibah kebakaran yang menghanguskan sekitar 90 persen kantor mapolres.
Salah satu gedung milik Pemkab Lampung Selatan, ujar dia, telah dipinjamkan dan siap digunakan staf Mapolres untuk berkantor dan melayani masyarakat. “Jaraknya sangat dekat sekitar 800 meter, jadi masyarakat tidak terlalu jauh ke kantor pindahan tersebut,” terangnya.
Pada Kamis (2/5) siang, kantor Mapolres Lampung Selatan terbakar. Api terus menjalar dari ruangan Seksi Umum dan Seksi Perencanaan hingga menuju ruangan pejabat utama termasuk ruang kerja Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan dan ruangan Wakapolres Kompol Listiyono Dwi Nugroho. Api melahab sekitar 90 persen gedung, dan hanya tersisa 10 persen yakni ruangan Satlantas.
Menurut Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan, saat kebakaran terjadi ia sedang mengikuti kegiatan sosialisasi yang digelar Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri dengan menggunakan anjing pelacak. Kegiatan tersebut dilakukan di aula Mapolres Lampung Selatan yang berada di belakang.
Saat berlangsung acara, M Syarhan berniat ke ruangan kerjanya. Waktu itu ia sedang menjalani puasa sunnah kamis. Di ruangan kerja ia menandatangani sejumlah surat penting seperti biasa. “Sespri tiba-tiba masuk dan melaporkan ada kebakaran di ruangan perencanaan,” ujar M Syarhan.
Personel kepolisian mengumpulkan senjata api yang terbakar di gudang senjata milik Polres Lampung Selatan, Lampung, Kamis (2/5/2019).
Api sudah menjalar tinggi dari ruang Seksi Umum dan Seksi Perencanaan. Ia kaget. Saat itu angin sedang kencang, kondisi cuaca panas terik. Api merambat ke atap kantor dengan cepat.
Api terus membesar. Kapolres memerintahkan staf dan bawahannya agar semuanya keluar ruangan. Termasuk, petugas langsung mengevakuasi para tahanan dan dipindahkan ke Lapas Kalianda.
Menurut Kapolres, ia tidak bisa lagi menyelamatkan barang dan dokumen yang ada di ruangannya, karena api begitu cepat menjalar dan melahap atap kantor. Semua dokumen hangus terbakar, hanya tersisa pena kapolres untuk menandatangi surat-surat dan dokumen penting. “Saya tidak jadi masuk ruangan karena api terus membesar,” kata M Syarhan.