REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis (2/5) sore ini. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebutkan keduanya akan bertemu pada pukul 16.00 WIB dengan agenda utama adalah silaturahim politik.
"Ya saya pikir hal yang biasa itu. Ini ada pembicaraan khusus begitu, mungkin empat mata," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kamis (2/5).
Pertemuan antara AHY yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menguatkan sinyal bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi. Kendati demikian, Moeldoko enggan menjelaskan lebih rinci mengenai maksud dan tujuan pertemuan antara Jokowi dan AHY sore ini.
"Dalam politik itu kan kalau mau mencari jalan keluar kan tidak ada yang dominan jadi saling mendengarkan saling mempertimbangkan bisa akhirnya saling bersepakat ya," kata Moeldoko.
Isu merapatnya Demokrat ke kubu pejawat muncul setelah adanya pernyataan dari Kubu Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang membuka pintu bagi partai lain untuk bergabung ke koalisi. Namun, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachlan Nashidik sempat membantah isu tersebut.
Rachlan menyebut, partainya adalah partai yang kritis bukan oportunis. Ia menegaskan tidak akan meninggalkan koalisi Prabowo-Sandi karena disebutnya sedang dalam kesulitan.
"Partai Demokrat adalah bagian dari koalisi Prabowo-Sandi. Kami dikenal sebagai anggota koalisi yang kritis -- bukan oportunis. Kami tidak meninggalkan kawan yang sedang mengalami kesulitan," kata Rachland saat dikonfirmasi, Senin pekan lalu.