Kamis 02 May 2019 09:02 WIB

Kaisar Naruhito: Tirai Baru di Kekaisaran Jepang Dimulai

Kaisar Jepang Naruhito secara resmi naik takhta pada Rabu (1/5).

Kaisar baru Jepang, Naruhito dengan ditemani Permaisuri Masako saat upacara naik takhta di Imperial Palace di Tokyo, Rabu (1/5).
Foto:
Kaisar Jepang Naruhito

Ia berjanji untuk mematuhi konstitusi yang melepaskan kekuasaan politik kaisar. Naruhito juga mengatakan akan memenuhi tugasnya sebagai simbol negara dan selalu berpihak pada rakyat.

"Saya berdoa untuk kebahagiaan rakyat dan pembangunan negara yang lebih lanjut juga untuk perdamaian dunia," katanya.

Dalam acara penobatan Naruhito itu, Permaisuri Masako dan Putri Aiko tidak diperkenankan hadir. Upacaya penyerahan dua pusaka Kekaisaran Jepang itu hanya boleh disaksikan laki-laki dewasa. Hanya adik Naruhito, yakni Putra Mahkota Pangeran Fumihito dan pamannya, Pangeran Hitachi, anggota keluarga kekaisaran yang diizinkan menyaksikan upacara tersebut.

Sementara, tamu menteri perempuan dalam kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe diizinkan hadiri. Undang-Undang Kekaisaran memang tidak mengatur jenis kelamin rakyat biasa yang menghadiri upacara tersebut.

Larangan perempuan untuk menghadiri upacara-upacara semacam itu membuat keluarga kekaisaran menghadapi masa depan yang tidak pasti. Pasangan Naruhito-Masako dikaruniai seorang putri, Aiko (17), yang tidak dapat mewarisi takhta. Ahli waris Naruhito adalah adik lelakinya, Pangeran Akishino, diikuti oleh putra Akishino yang berusia 12 tahun, Hisahito.

Bagaimanapun, rakyat Jepang merayakan pergantian rezim tersebut. Banyak orang yang berdiri di luar Istana Kekaisaran Jepang untuk mengenang akhir era Akihito. Adapun yang lainnya berkumpul dalam event-event yang digelar untuk merayakan pergantian kekuasaan. Sementara itu, lebih banyak lagi yang datang untuk merayakan awal rezim Naruhito.

Puluhan pasangan mengantre di kantor pemerintahan untuk menyerahkan dokumen pernikahan. Mereka ingin menikah pada hari yang sama saat dimulainya era Kaisar Naruhito yang dikenal dengan era “Reiwa” atau 'harmoni yang cantik'.

Natsumi Nishimura dan Keigo Mori salah satu dari puluhan pasangan yang mengantre di kantor pemerintahan di Tokyo. Mereka ingin menikah pada hari yang sama dengan dimulai era Reiwa.

"Kesempatan seperti ini tidak sering terjadi. Jadi, kami pikir ini hari yang tidak akan pernah kami lupakan," kata Nishimura.

"Tirai telah naik pada era baru yang akan dipenuhi dengan harapan," kata seorang warga, Hiroshi Takahashi (78 tahun), di luar toko permen tradisional Jepang, Wagashi. "Kaisar baru memiliki kepribadian yang mengagumkan dan saya harap dia menciptakan keluarga kerajaan yang baik yang mengekspresikan kepribadiannya sendiri," ujar Takahashi.

photo
Kaisar Jepang: Kaisar Jepang Akihito (kiri) bersama Permaisuri Michiko (kedua dari kiri) dan putranya Pangeran Naruhito (kedua dari kanan) beserta istri Putri Mahkota Masako (kanan) tiba untuk upacara turun takhta di Imperial Palace, Tokyo, Selasa (30/4).

(rossi handayani/rizjy jaramaya/lintar satria/puti almas/reuters ed: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement