Kamis 02 May 2019 08:37 WIB

Seruan Persatuan dari Erick Thohir dan Sandiaga Uno

Erick dan Sandi sepakat merajut persatuan lebih erat usai Pilpres 2019.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Elba Damhuri
Suasana debat kelima Pilpres 2019 yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Suasana debat kelima Pilpres 2019 yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto siap merajut lagi persatuan bangsa Indonesia pasca-Pemilu Serentak 2019. Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf, Erick Thohir.

Menurut Sandi, pesta demokrasi yang sudah hampir selesai tidak boleh dijadikan ajang perpecahan berkelanjutan. "Kita harus rajut lagi persatuan bangsa dan umat setelah ini," kata Sandiaga setelah menghadiri syukuran dan konsolidasi relawan Prabowo-Sandi di kantor DPD Sumbar di Padang, Rabu (1/5).

Namun, sebelum adanya penetapan secara resmi hasil pemilu dari KPU, Sandi meminta para relawan berjuang mengawal suara yang telah diamanahkan rakyat. Terlebih suara masyarakat Sumbar yang mayoritas memilih Prabowo-Sandi.

Sandi berterima kasih atas dukungan maksimal dari relawan, partai pendukung, emak-emak, dan simpatisan Prabowo-Sandi karena telah sepakat dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua untuk melakukan perubahan. "Bapak Prabowo sampaikan pesan terima kasih rakyat Sumbar. Kita memperoleh suara melebihi capaian Pilpres 2014," ujar Sandi.

Di tempat terpisah, Ketua TKN Erick Thohir, bercerita soal pesan moral di balik cerita film "Avenger: Endgame" kaitannya dengan perjuangan pada Pemilu Presiden 2019.

"Film ini bercerita soal pertempuran, peperangan, kerusuhan, yang menimbulkan banyak korban, tapi di sisi lain, juga bercerita soal upaya perdamaian yang membuahkan kemenangan dan kedamaian," kata Erick Thohir di XXI Epicentrum, Jakarta, kemarin.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga jajaran TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Di antaranya, Abdul Kadir Karding (wakil ketua), Arya Sinulingga (direktur media sosial), dan Ade Irfan Pulungan (direktur hukum dan advokasi). Erick Thohir mengatakan, upaya perdamaian yang membuahkan kemenangan dan kedamaian menjadi contoh indah bagi pemilu yang diselenggarakan setiap lima tahun, yang diakhiri dengan persahabatan dan persatuan bangsa.

Karena itu, setelah pemilu selesai dan sambil menunggu penghitungan suara resmi dari KPU, menurut dia, saat ini para elite ataupun masyarakat Indonesia untuk bersatu kembali dan menyiapkan diri untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara.

Erick menegaskan, kalau bangsa Indonesia terus saling menyalahkan satu sama lain, terus membangun narasi negatif, terus membangun pesimisme, bangsa tak akan maju sehingga dapat menjadi bangsa tertinggal.

"Padahal, harapan sebagian besar bangsa Indonesia, pada 2045, Indonesia sudah menjadi negara maju dan menjadi kekuatan ekonomi keempat terkuat di dunia. Kalau pembangunan bangsa tidak dimulai dari sekarang, Indonesia bisa ketinggalan," katanya.

Erick juga mengingatkan, agar bangsa Indonesia mencontoh dari bangsa-bangsa lain yang sudah maju, misalnya Singapura dan Korea Selatan. "Mari kita membangun kesadaran bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara," kata dia.

(antara ed: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement