REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, mengumpulkan dan mennyalurkan bantuan ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Bengkulu. Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, Imam Siswandi mengungkapkan, bantuan yang dikirimkan, berupa makanan, pakaian, perlengkapan wanita, sarung, hingga susu balita.
“Barang bantuan sosial kemanusiaan untuk bencana banjir di Bengkulu kami kirim melalui cargo T2 Juanda tadi malam dan pagi hari. Kemudian diangkut dengan pesawat Citilink menuju ke Bandara Bengkulu,” kata Imam, dikonfirmasi Rabu (1/5).
Ia menjelaskan, setiba di Bandara Bengkulu, bantuan yang dikirim Pemkot Surabaya langsung didistribusikan langsung ke daerah-daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor. Pendistribusian dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu.
Imam merinci, bantuan yang dikirim untuk korban banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu terdiri dari 1695 dus dan 278 pack, dengan berat total mencapai 3.283,46 kilogram. Rinciannya adalah gabin (biskuit) sebanyak 125 dus serta 42 pack atau seberat 588.84 kg, mi instan sebanyak 500 dus serta 167 pack dengan berat 1.933.38 kg, susu balita sebanyak 23 dus serta 16 pack dengan berat 237,26 kg, dan makanan bayi jumlah 10 dus serta enam pack dengan berat 65,76 kg.
Selain bantuan dalam bentuk makanan, pemkot juga mengirim bantuan berupa pakaian dan perlengkapan wanita. Yaitu, pakaian bayi jumlah satu dus serta satu pack dengan berat 8,40 kg, pakaian anak jumlah satu dus serta satu pack dengan berat 28,88 kg, pembalut sebanyak 35 dus serta 35 pack dengan berat 166,6 kg, dan sarung sebanyak 1.000 dus serta 10 pack dengan berat 254,34 kg.
Demi memastikan bantuan yang dikirim sampai ke lokasi pengungsian, Imam mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Provinsi Bengkulu. Koordinasi juga dimaksudkan untuk memastikan, agar bantuan yang dikirim sesuai dengan kebutuhan yang dinilai mendesak di lokasi bencana.
"Dengan begitu diharapkan bantuan yang dikirim dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Informasi yang kami dapat dari BPBD setempat, saat ini kebutuhan yang mendesak itu berupa makanan, karena itu kita juga kirim mi instan dan biskuit ke sana,” ujar Imam.