REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU— Sekira 30 orang warga Desa Pagar Jati Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu membantu petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah itu.
“Kami berterima kasih pada Babinsa dan sekitar 30 orang warga Desa Pagar Jati yang membantu kami memperbaiki dua penyulang dan belasan tiang yang roboh tersapu banjir bandang,” kata anggota Tim Recovery Kelistrikan Bengkulu, Christ Lopiga Tarigan di Bengkulu, Rabu (1/5).
Dia mengatakan banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan ratusan gardu induk terdampak sehingga terjadi pemadaman bagi ribuan pelanggan.
Namun kerja keras tim, kata dia, sejak hari pertama perbaikan hingga saat ini pemulihan jaringan listrik mencapai 74,28 persen di mana sebanyak 119 gardu telah dinormalkan dan menerangi sebanyak 7.348 pelanggan.
Selain itu, tutur dia, tim juga telah memperbaiki dua penyulang dan menyisakan dua penyulang lainnya yang masih dalam proses perbaikan.
Dia mengatakan perbaikan tiang roboh juga mengalami kemajuan di mana saat ini sebanyak 18 tiang jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah sudah diperbaiki.
Christ mengatakan pembangunan kembali tiang dan jaringan listrik yang roboh tidak mudah sehingga membutuhkan kerja keras. Apalagi tiang dan jaringan listrik banyak yang terkubur, sehingga untuk membangun kembali harus menggunakan tiang dan jaringan yang baru. “Karena itu kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan warga di lokasi terdampak,” ucapnya.
Untuk mempercepat perbaikan, sebanyak 257 petugas dari PLN UIW Sumbar, UID Lampung,UIW S2JB, Tim dapur umum PLN dan reaksi cepat PLN telah dikerahkan ke Bengkulu.
"Hari ini kami menambah personil gabungan untuk recovery kelistrikan, hal ini penting demi mempercepat proses recovery. Sampai saat ini kendala utama kami adalah jalan putus akibat longsor dan sejumlah lokasi yang masih tergenang banjir," kata Vice President Public Relation, Dwi Suryo Abdullah.
Dia mengatakan selain memperbaiki jaringan listrik, posko dan dapur umum dari PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal juga sudah berdiri dan mulai menyalurkan bantuan nasi bungkus dan sembako serta selimut ke tiga lokasi yakni desa Air Hitam, Desa Tanjung Alam, Tebat Penyengat, Taba Pananjung Bengkulu Tengah. Hingga hari ini tercatat bantuan yang diberikan mencapai Rp 230 juta untuk sembako dan posko pengungsian.