REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, kembali mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, rakyat yang memiliki kedaulatan. Pemerintah hanya boleh memerintah kalau menerima kekuasaan dari rakyat.
"Penguasa dan pemerintah hanya boleh memerintah kalau menerima kekuasaan rakyat dengan ikhlas menyerahkan amanat kekuasaan itu," kata Prabowo dalam peringatan Hari Buruh di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5).
Dia mengatakan, rakyat Indonesia telah memilih demokrasi sebagai sistem pemerintahan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan. Menurut dia, selama ini sudah terbukti di seluruh dunia hanya sistem demokrasi yang bisa membuat kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan dalam keadaan damai.
"Demokrasi membutuhkan suatu sikap patuh pada aturan main," ujarnya.
Menurut dia, dalam pertandingan sepakbola di tingkat kampung saja pasti ada aturan yang harus ditaati seperti hakim garis dan wasit harus jujur. Jika hakim garis dan wasit tidak jujur maka biasanya tidak mau mengakui hasil pertandingan.
Menurut dia, dalam pertandingan sepakbola saja aturan harus dipatuhi maka dalam Pemilu pun harus diterapkan hal yang sama karena masyarakat tidak mau dicurangi. "Kalau baca sejarah maka tidak pernah ada rezim yang tidak diakui rakyat bertahan lama," katanya.
Hadir dalam acara peringatan Hari Buruh tersebut anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Maher Algadri, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani dan mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.