Senin 29 Apr 2019 20:41 WIB

Resmikan Pasar Buku, Anies Harap Minat Baca Meningkat

Dengan pasar buku ini, Pasar Jaya bisa ikut langsung memfasilitasi penyediaan buku.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Pasar Buku Jakbook di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin (29/4).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Pasar Buku Jakbook di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Buku atau Jakbook pertama di Pasar Kenari, Jakarta Pusat diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pada Senin (29/4). Pasar buku yang dikelola Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat. "Lokasinya strategis, harganya murah harapannya nanti warga Jakarta bisa lebih cepat pertumbuhan minat bacanya," ujar Anies usai meresmikan Jakbook pertama di DKI.

Ia memaparkan, adanya pasar buku ini dapat menghadirkan buku lebih terjangkau baik secara harga maupun akses oleh warga Ibu Kota. Sebab, selama ini unsur yang menentukan harga buku ialah biaya toko dan distribusi.

Baca Juga

Sehingga, dengan adanya pasar buku ini, Pasar Jaya bisa terlibat langsung memfasilitasi penyediaan buku. Bahkan Anies menyebut, harga buku di Jakbook bisa 30 persen lebih murah.

"Sekarang dengan Pasar Jaya terlibat langsung memfasilitasi ini harga bukunya 30 persen lebih murah. Dan kita berharap nantinya ekosistem perbukuan di Jakarta lebih baik sehingga harga-harga buku bisa lebih murah, lebih terjangkau," jelas Anies.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menambahkan, total ada lima Jakbook yang akan tersedia di DKI. Selain Pasar Kenari, Jakbook akan dibangun di Pasar Perumnas Klender, Pasar Bukit Duri, Pasar Cilincing, dan Pasar Kedoya. "Nanti ada beberapa di Jakarta, sementara itu, sudah ada lima nanti," kata Arief.

Sementara duta baca Najwa Shihab yang hadir dalam peresmian juga mengatakan, pemerintah harus memiliki tanggung jawab meningkatkan minat baca masyarakat. Menurut dia, pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk menciptakan serangkaian inovasi yang memastikan akses terhadap buku berkualitas itu bisa dinikmati semua orang.

"Saya berharap inisiatif ini juga ditiru oleh daerah-daerah lain karena saya percaya, tanggung jawab semua orang untuk meningkatkan minat baca. Tapi terutama negara yang punya akses terhadap uang, yang punya akses terhadap aparat, yang punya akses terhadap kebijakan," kata Najwa.

Ia mengatakan, akses terhadap buku di Jakarta bukan menjadi permasalahan utama. Menurut Najwa, bukunya ada tetapi harganya mahal. Untuk itu, kata dia, harus ada inisiatif agar akses buku maupun harga dapat terjangkau oleh warga. "Hal lainnya adalah bagaimana membuat buku itu mau dibaca. Nah kalo itu juga perlu dukungan semuanya," tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement