REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Provinsi Bengkulu dalam tiga hari terakhir mengakibatkan 5.628 pelanggan perusahaan listrik negara (PLN) kehilangan akses terhadap penerangan. Pemadaman listrik ini dikarena 88 gardu distribusi mengalami gangguan.
"Saat ini semua tim ada di lapangan untuk memastikan semua gardu berfungsi baik," kata Manajer PT PLN Bengkulu, Nova Sagita di Bengkulu, Senin (29/4).
Ia menambahkan total aset PLN yang terdampak banjir mencapai 149 gardu distribusi sehingga mengakibatkan pemadaman di rumah 9.436 pelanggan yang tersebar di kabupaten dan kota. Perbaikan yang sudah dilakukan tim lapangan kata dia, sudah mencapai 40,65 persen dimana dari 9.436 pelanggan terdampak sebanyak 61 gardu distribusi sudah menyala yang melayani penerangan bagi 3.808 pelanggan.
Nova menyebutkan, sebagian besar gardu distribusi yang masih padam terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kaur dan Kabupaten Kepahiang.
Sebagian pemadaman lanjut dia dilakukan terkait permintaan untuk keamanan seperti di wilayah Bengkulu Utara, Lebong dan sebagian Kota Bengkulu. Sementara pemadaman yang terjadi di wilayah Kabupaten Kaur dan Kepahiang dikarenakan sejumlah tiang gardu roboh akibat longsor.
Penanganan aset terdampak menurut dia tetap diupayakan tim lapangan sehingga seluruh masyarakat khususnya terdampak banjir dapat menikmati penerangan.