REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar, mengatakan korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu bertambah menjadi 15 orang. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 10 orang.
"Kami menyampaikan jumlah korban jiwa saat ini ada 15 orang dengan jumlah terbanyak berasal dari Bengkulu Tengah," kata Rusdi di Bengkulu, Ahad.
Sementara itu, lima korban lainnya berasal dari Kota Bengkulu tiga orang dan Kabupaten Kepahiang berjumlah dua orang. Sedangkan lima orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Menurutnya data korban jiwa dan yang hilang terus diperbarui petugas dari lapangan yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota. Selain belasan korban jiwa, BPBD juga memantau sebanyak 13 ribu jiwa warga di daerah ini terdampak banjir dan longsor yang terjadi sejak Jumat (26/4) di mana 12 ribu orang dinyatakan sedang dalam pengungsian.
Rusdi mengatakan pihaknya juga sudah menurunkan seluruh tim di kabupaten dan kota untuk membantu warga terdampak banjir dengan menyediakan tim pencari dan penyelamat hingga penyaluran bantuan dan pendirian dapur umum. Penanggulangan bencana yang melanda hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, menurut dia, dikomandoi BPBD Provinsi Bengkulu dengan markas koordinasi di Kantor BPBD di Jalan P Natadirja Kilometer 7 Kota Bengkulu.
Menurut Rusdi, masyarakat yang ingin memberikan dukungan berupa bantuan pakaian dan makanan juga dapat menyerahkan bantuan ke posko penanggulangan bencana tersebut. Sebelumnya BPBD juga telah merilis sejumlah ruas jalan rusak dan terputus akibat banjir dan longsor di wilayah ini hingga memutuskan jalur antardesa bahkan jalan nasional menghubungkan Bengkulu dengan Sumatra Selatan dan Lampung.