REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Tim Reaksi Cepat telah diterjunkan ke Provinsi Bengkulu. Tim Reaksi Cepat akan membantu penanganan banjir dan longsor di wilayah tersebut.
"BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat," kata Sutopo saat dihubungi di Jakarta, Ahad (28/4).
Sutopo mengatakan Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu telah dibentuk di Ruang Pusat Pengendalian Operasi. BPBD Provinsi Bengkulu juga telah mendirikan posko pengungsian di 12 titik lokasi.
BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Menurut Sutopo, koordinasi terus dilakukan setiap hari.
Foto udara kawasan terdampak banjir di perumahan kawasan Balai kota, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019). (ANTARA)
Pengerahan tenaga aparat pemerintah daerah, Polda Bengkulu, TNI/Polri, Pangkalan TNI Angkatan Laut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Aksi Cepat Tanggap (ACT), PKPU Human Initiative, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mahasiswa, Perkumpulan Organisasi Tionghoa Bengkulu, dan organisasi lainnya.
"Penyelamatan, pencarian korban dan evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Dapur umum didirikan dan melaksanakan pendistribusian makanan," katanya.
Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah Bengkulu sejak Jumat (26/4) sore hingga Sabtu (27/4) pagi menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga terjadi banjir dan longsor di beberapa tempat. Bencana banjir dan longsor terjadi di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.
"Saat ini banjir sebagian sudah surut di beberapa wilayah. Sebagian masih menggenangi permukiman di beberapa wilayah," jelas Sutopo.