Ahad 28 Apr 2019 13:46 WIB

Sutopo: Petugas Kesulitan Jangkau Lokasi Banjir Bengkulu

Pendistribusian logistik juga terhambat karena akses jalan banyak yang terputus.

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Foto udara kawasan terdampak banjir di perumahan kawasan Balai kota, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Foto udara kawasan terdampak banjir di perumahan kawasan Balai kota, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan petugas di lapangan sangat kesulitan untuk menjangkau lokasi-lokasi terdampak longsor dan banjir di Bengkulu. Sebab, semua akses jalan terputus total.

"Petugas kesulitan untuk menjangkau ke lokasi titik-titik banjir dan longsor, dikarenakan seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/4).

Baca Juga

Begitu juga dengan koordinasi dan komunikasi, menurutnya, cukup sulit dilakukan karena terputusnya aliran listrik di kabupaten Bengkulu. "Pendistribusian logistik juga terhambat karena akses jalan banyak yang terputus lantaran banjir dan longsor," ungkapnya.

Karena itu, ia mengatakan, perbaikan darurat harus segera dilakukan, khususnya untuk mengatasi jalur transportasi dan pendistribusi bantuan. Misalnya dengan melakukan pembersihan jalan dari meterial  menggunakan alat berat. 

"Untuk jalan dan jembatan yang putus telah dilakukan survai, pendataan dan pengamanan dengan memasang rambu peringatan di jalan," kata Sutopo.

Untuk badan jalan yang tertutup material akibat longsor, ia mengatakan, beberapa sudah mulai ditangani dengan melakukan pembersihan material menggunakan alat berat. Dengan demikian, akses jalan dapat dilalui.

photo
Warga mengevakuasi perabotan rumah tangga saat banjir di daerah perumahan Sawah Lebar Baru Balai Kota Bengkulu, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019). (ANTARA)

Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak saat ini, yakni tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kits, peralatan bayi, lampu emergency, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan tenaga relawan.

Saat ini, ia menambahkan, BPBD Provinsi Bengkulu telah didirikan posko pengungsian di 12 titik lokasi. Selain itu, rapat koordinasi juga terus dilakukan setiap hari untuk perkembangan penyelamatan, pencarian korban dan evakuasi korban yang dilakukan dengan menggunakan perahu karet.

Ada juga bantuan tenaga aparat Pemda, POLDA, TNI/Polri, Lanal, BASARNAS, Tagana, ACT, PKPU, MDMC, mahasiswa, Perkumpulan Organisasi Tionghoa Bengkulu, dan organisasi lainnya juga turut serta dalam membantu melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban.

"BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana dan penanganan bencana. Masyarakat dihimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi hujan berintensitas tinggi masih dapat berpotensi terjadi di wilayah Indonesia," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement