Jumat 26 Apr 2019 11:20 WIB

KAI Daop 8 Siapkan Strategi Manajemen Risiko Bencana

Strategi Managemen Risiko Bencana ini untuk antisipasi bencana pada lebaran

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
PT KAI siapkan kereta tambahan jelang puasa dan lebaran.
PT KAI siapkan kereta tambahan jelang puasa dan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Suryawan Putra Hia mengaku telah memetakan titik-titik rawan bencana yang berpotensi terjadinya longsor dan banjir pada lebaran 2019. PT KAI Daop 8 Surabaya pun menyiapkan strategi manajemen risiko bencana yang diberi nama "AMUS" atau Alat Material Untuk Siaga.

Suryawan mengatakan, bagian dari strategis AMUS di antaranya penyediaan berbagai macam alat-alat pemelihara jalur rel dan material seperti karung berisi pasir, batu kricak, potongan rel dan sebagainya.

"Kesemuanya itu disiagakan di 4 titik strategis di antaranya di Bangil, Mojokerto, Wlingi, dan Babat," kata dia di Surabaya, Jumat (26/4).

Suryawan juga mengaku, pihaknya telah menyiagakan petugas ekstra sebanyak 175 orang. Di antaranya 37 orang Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra untuk melakukan pengecekan jalur kereta api, 119 orang Petugas Jalan Lintasan (PJL), dan 19 personel tambahan untuk menjaga daerah rawan seperti banjir longsor dan ambles.

Dari aspek keamanan, lanjut Suryawan, KAI Daop 8 Surabaya juga menyiapkan petugas pengamanan tambahan yang bekerja sama dengan TNI-Polri.  "Dalam rangka angkutan Lebaran 2019, kami juga akan menambah 100 personil keamanan yang berasal dari TNI, Polri, dan unit K9 (anjing pelacak) yang ditempatkan di stasiun dan jalur KA wilayah Daop 8 Surabaya," ujarnya.

Manajer Humas Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, untuk angkutan Lebaran 2019, pihaknya telah menyiapkan 91 perjalanan KA. Rinciannya, 83 KA regular dan 8 KA tambahan dengan total sebanyak 1.019.274 tempat duduk, dan perkiraan okupansi 793.500 penumpang.

"Angka okupansi itu mengalami peningkatan sebanyak 4 persen dari tahun lalu dengan volume sebanyak 762.085 penumpang," katanya.

Untuk masa puncak angkutan Lebaran, Suprapto memprediksi terjadi pada Sabtu, 01 Juni 2019 atau H-4 lebaran, dan 9 Juni 2019 atau H+3 lebaran. "Melalui persiapan yang matang, kami harapkan moda transportasi KA selama masa angkutan Lebaran 2019 ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement