Kamis 25 Apr 2019 17:06 WIB

Emil Sambut Baik Amazon yang akan Buka Kantor di Jabar

Salah satu keuntungan dengan hadirnya Amazon adalah bakal menyerap lapangan kerja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Amazon.com
Foto: EPA
Amazon.com

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu marketplace terbesar dunia, Amazon, akan membuka kantor di Jawa Barat. Dengan kehadiran e-commerce yang didirikan Jeff Bezos tersebut, salah satu keuntungannya bakal menyerap lapangan kerja.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihak Amazon melihat Asia Pasifik masih kekurangan kantor. Jadi, kalau dibuka di Indonesia, maka dapat menyentuh start-up hingga Brasil. "Orang Brasil yang bikin start-up bisa menggunakan fasilitas yang dibangun di Indonesia," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Kamis (25/4).

Baca Juga

Emil mengatakan, kalau dibangun di Indonesia, khususnya di Jabar, maka akan banyak keuntungan yang didapat. Saat ini, kedua belah pihak sedang menempuh negosiasi untuk merealisasikannya. "Tapi akan ada di beberapa daerah di Jabar yang bukan Bandung Raya yang akan menjadi tempat pembangunan fisik," katanya.

Selain menampung tenaga kerja, kata dia, maka potensi ekonomi digital dalam negeri dapat lari ke luar. Selain itu, nilai investasinya pun akan sangat besar, dengan begitu akan sangat menguntungkan. "Ini menunjukkan pasar global yakin dengan kualitas layanan masa depan dan ekonomi Jabar," katanya.

Emil menjelaskan, awal mula rencana pendirian kantor Amazon ini terjadi pada enam bulan lalu. Kala itu, pintu masuknya dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN). Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menjalin kerja sama tersebut. "Saya meeting sudah tiga kali," katanya.

Saat ditanya soal lokasinya, Emil mengatakan, masih dirahasiakan. Sebab, sebagai perusahaan dunia, Amazon harus meyakinkan terlebih dahulu sebelum merilis. "Kalimat saya kan tidak mengunci lokasi. Ada tiga wilayah, tapi bukan Bandung Raya," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement