Kamis 25 Apr 2019 15:11 WIB

BPN: Real Count Kami di Lokasi yang Aman

BPN menyebut form C1 dari berbagai daerah terus berdatangan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/3).
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi tudingan banyak pihak yang menyatakan bahwa real count internal BPN sebenarnya tak ada. Ini lantaran,  karena tak jelasnya lokasi pusat pengumpulan datan.

Namun BPN memastikan data real count berada di lokasi yang aman. "(Data real count internal) Tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," ujar juru bicara BPN, Andre Rosiade saat dikonfirmasi, Kamis (25/4).

Baca Juga

Ia pun enggan memberitahu lokasi pasti pusat pengumpulan data real count internal BPN. Namun, ia memastikan form C1 terus berdatangan dari berbagai wilayah, untuk segera direkapitulasi. "Dari seluruh wilayah Indonesia terus berdatangan dikirim oleh DPD Gerindra se-Indonesia dan relawan-relawan pendukung Pak Prabowo,” ujar Andre.

Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong, meragukan keaslian data real count BPN. Ia ragu kubu 02 tidak melakukan real count itu.

"Kalau benar terjadi (real count) dan ada, ya buka saja. Kalau tidak mau membuka, kita khawatir ternyata memang tidak ada," ujar Usman.

Ia pun membandingan sikap BPN yang berbanding terbalik dengan TKN. Usman menjelaskan, pihaknya transparan terkait data real count yang dilansir oleh TKN.

Bahkan, TKN memiliki war room atau pusat penghitungan suara yang dibentuk oleh pihaknya. War room tersebut terletak di lantai dasar Hotel Gran Melia, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Buktinya, kami melakukan secara terbuka, KPU secara terbuka. Bahkan lembaga-lembaga yang melakukan quick count sudah membuka bagaimana metode mereka," ujar Usman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement