Kamis 25 Apr 2019 13:58 WIB

Waketum PAN Respons Perbincangan Zulhas dengan Jokowi

Bara menilai, saat ini memang diperlukan sikap kenegarawanan dari semua tokoh.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Bara Hasibuan
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Bara Hasibuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menyebut perbincangan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo pada  Rabu (24/4) kemarin sebagai signal positif untuk menurunkan tensi politik pascapenyelenggaraan Pemilu 2019. Bara menilai, saat ini memang diperlukan sikap kenegarawanan dari semua tokoh untuk meredam kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini.

"Saya pikir itu adalah dasar dari sikap kita selanjutnya ke depan ini, saya mengajak semuanya untuk bisa melihat ini sebagai suatu gambaran yang akan diumumkan oleh KPU sehingga yang menjadi kunci kalau kita ingin semacam menurunkan temperatur politik ini ya," ujar Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4).

Baca Juga

Menurut Bara, meski mendatangi Istana Negara sebagai ketua MPR RI, sosok Zulkifli Hasan juga tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai ketua umum PAN. Bara pun mengapresiasi sikap kenegarawanan Zulhas yang menempatkan kepentingan bangsa daripada kepentingan partai.

"PAN pendukung Prabowo dalam Pilpres, lalu Pak Zul kemarin bertemu dengan Presiden Jokowi dan bersedia bertemu untuk membicarakan bagaimana ke depan. Setelah 17 April, kita sudah selesai prosesnya dan sudah lihat hasil melalui quick count," ujar Bara.

Menurutnya, itu juga menunjukan bahwa sudah saatnya semua pihak sadar memprioritaskan kepentingan bangsa. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menerima hasil Pemilu.

"Saya pikir kuncinya di situ, dengan begitu kita lagi-lagi membutuhkan sikap kenegarawanan, kemampuan dari semua pihak disini, bukan hanya kedua capres tapi juga para pendukungnya untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan segala-galanya," ujar anggota Komisi VII DPR tersebut.

Namun, Bara tak menjawab gamblang saat ditanyai, apakah pertemuan membuka kemungkinan PAN merapat ke pemerintah. Menurutnya, partainya masih akan menjajaki posisi pascapemilihan presiden.

"Ya jadi kita lihat nanti ke depannya bagaimana, yang penting kan itu sudah, yang penting sudah mereka bertemu dulu dan itu menunjukan sikap kenegarawanan, kedepannya bagaimana apakah akan ada repositioning nanti kita lihat," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua MPR yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berbincang-bincang dengan Presiden Jokowi, Rabu (24/4) kemarin di Istana Negara, Jakarta. Pertemuan terjadi seusai pelantikan gubernur dan wakil gubernur Maluku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement