REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal memberikan klarifikasi terkait ramainya pemberitaan yang menyebutkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta agar Presiden Joko Widodo jangan menganaktirikan daerahnya karena suara Jokowi-Ma'ruf Amin rendah di Sumbar.
Jasman mengatakan, Irwan tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang meminta jangan menganaktirikan Sumbar karena hasil quick count yang memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di daerah tersebut.
"Berkaitan dengan viralnya pemberitaan tentang adanya ucapan Gubernur Irwan Prayitno tentang 'Jangan Anak Tirikan Daerah', dapat kami sampaikan Gubernur IP tidak pernah menyatakan secara langsung tentang 'Jangan Anak Tirikan Daerah Yang Tidak Mendukung Presiden Terpilih'," kata Jasman melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (24/4).
Jasman menjelaskan kronologi wawancara di sela-sela kegiatan gubernur memantau sejumlah TPS saat hari pemungutan suara Rabu (17/4) pekan lalu. Kebetulan Jasman juga ikut mendampingi Irwan berkunjung ke beberapa TPS di Kota Padang.
Selesai pencoblosan di TPS, Irwan langsung diwawancarai oleh awak media yang jumlahnya puluhan. Dalam wawancara, Irwan menyampaikan berbagai hal tentang pemilu, imbauan-imbaun dan harapan-harapan. Namun tidak ada menyebutkan soal 'anak tiri tadi'.
Selesai wawancara, dalam kelakar lepas, salah seorang wartawan bertanya ke Gubernur IP sambil jalan mengiringi beliau ke atas mobil, karena Gubernur mau meninjau beberapa TPS di Kota Padang.
Wartawan tersebut kata Jasman sambil bercanda bertanya dengan kalukat, "Pak Gubernur kira-kira ada enggak nantinya anak tiri dan anak kandung oleh Presiden terpilih jika seandainya suatu daerah suaranya kalah?"
Sambil ketawa dan tersenyum lepas, Gubernur IP menjawab "Ndak mungkinlah. Presiden itu kan Pemimpin seluruh bangsa. Ndak ada istilah anak tiri dan anak kandung. Presiden itu negarawan. Siapapun jadi Presiden tidak mungkin seperti itu. Contohnya saya, saat saya pertama kali jadi gubernur, kan ndak ada satupun SKPD dukung saya. Tetapi begitu saya dilantik jadi gubernur, saya ndak pernah mempersoalkan dukung mendukung itu. Semuanya saya pakai dan saya rangkul'.
Jasman mengatakan seperti itu sebenarnya yang terjadi. Artinya kata dia, Gubernur IP tidak ada menyatakan permintaan kepada presiden terpilih agar tidak menganaktirikan Sumbar.
Jasman sendiri juga telah konfirmasi kepada wartawan yang pertama kali buat berita tersebut. Berita itu telah diambil oleh media-media lain tanpa adanya konfirmasi lagi ke IP, ke biro Humas atau ke wartawan yang pertama membuat berita tersebut.