Selasa 23 Apr 2019 20:58 WIB

Rumah Makan Padang tak Terpengaruh Seruan Boikot Usai Pemilu

Rumah makan Padang di Jakarta masih banyak dikunjungi pembeli.

Pelayan bersiap menyajikan beragam makanan di sebuah rumah makan Padang.
Foto: dok Republika
Pelayan bersiap menyajikan beragam makanan di sebuah rumah makan Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemilik rumah makan (RM) Padang menyatakan, tidak terpengaruh oleh ajakan boikot rumah makan Padang yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Pemilik RM Padang berharap masyarakat tidak merespons kekalahan capres yang mereka dukung dengan melakukan hal yang dapat mengganggu kerukunan hidup berbangsa.

"Sampai sekarang pengunjung masih banyak yang datang, seperti hari-hari biasa," kata Nina, manager Rumah Makan Padang Sederhana di Jalan Sabang, Jakarta, Selasa (23/4).

Nina mengatakan, tidak ada penurunan jumlah pembeli dan omzet dalam beberapa hari terakhir setelah beredar boikot RM Padang di sejumlah platform media sosial. Nina mengetahui, rencana boikot itu dari Facebook, tetapi sejauh ini ia tidak merasakan dampak apa pun dari rencana tersebut.

Senada dengan Nina, pelayan di Rumah Makan Padang Saiyo, Yeni, dan Sinar Minang Jaya, Deni, juga mengaku tidak ada penurunan kunjungan pembeli di rumah makan tempat mereka bekerja. Yeni bahkan mengatakan, jumlah pesanan dalam beberapa hari terakhir meningkat karena banyak acara di beberapa perkantoran.

Yeni mengatakan kalah menang adalah hal biasa. Yang terpenting adalah kelapangan dada untuk menerima kekalahan sebagai hal yang justru dapat mempererat persatuan dan kesatuan. Dia mengimbau sesama warga negara Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa dengan melakukan tindakan yang positif.

Jejen, yang tengah makan di RM Padang Sederhana dan mengaku sebagai pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, mengatakan dirinya mengetahui ajakan boikot tersebut. Tetapi, makan masakan Padang sudah menjadi kegemarannya.

"Terlepas dari pilihan politik saya, makan masakan Padang itu sudah menjadi hobi dan enggak ada hubungannya makanan dengan politik," kata dia.

Perbincangan tentang boikot RM Padang itu muncul setelah beredar tangkap layar status Facebook yang mengatakan malas makan di RM Padang dan mengajak rakyat untuk tidak makan di rumah makan tersebut. Berdasar hitung cepat, pasangan capres Jokowi-Maruf memperoleh suara jauh lebih sedikit dibanding Prabowo-Sandi di Sumatra Barat (Sumbar).

Sementara, berdasarkan hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (23/4) sore, pasangan nomor urut 01 memperoleh 13,34 persen suara di Sumbar. Sementara pasangan nomor urut 02 memperoleh 86,66 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement