Selasa 23 Apr 2019 21:02 WIB

Petugas Linmas Tasik Meninggal karena Kelelahan Jaga TPS

Petugas tersebut meninggal setelah tiga hari menjaga TPS

Rep: Bayu Adji P/ Red: Karta Raharja Ucu
Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu 2019 di Kecamatan Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/4/2019).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu 2019 di Kecamatan Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/4/2019).

TASIKMALAYA -- Jumlah petugas yang meninggal dunia saat mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) di Tasikmalaya bertambah. Kali ini seorang petugas perlindungan masyarakat (linmas) Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia pada Rabu (23/4). Petugas bernama Endang (55 tahun) meninggal setelah beberapa hari mengawal pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 17, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Anak korban, Ayi (26) mengatakan, ayahnya meninggal dunia karena kelelahan akibat berhari-hari menjaga TPS dan mengawal surat suara. "Tiga hari lebih jaga TPS. Dari sebelum coblos udah jaga. Abis jaga TPS kecapean," kata dia di rumahnya, Rabu (23/4).

Baca Juga

Ia mengatakan, baru pada Ahad (21/4) ayahnya selesai bertugas. Pada Senin (22/4) ayahnya itu seharian beristirahat di rumah untuk memulihkan keadaan.

Sebelum meninggal, lanjut Ayi, ayahnya itu sempat berjualan bubur seperti biasa di dekat rumah. Namun, saat sedang berjualan almarhum tiba-tiba pingsan.

Keluarga pun membawa ke klinik di Universitas Siliwangi (Unsil), sebelum dirujuk ke RSUD Kota Tasikmalaya. Namun, nyawa Endang tak bisa diselamatkan. "Meninggal di RSUD," kata dia.

Menurut Ayi, saat menjelang hari pemungutan suara, ayahnya memang selalu sibuk bekerja. Bahkan, ayahnya kadang hanya pulang untuk makan tanpa melepas seragamnya.

Ia pun kaget ayahnya meninggal tanpa adanya tanda-tanda. Padahal, biasanya almarhum selalu aktif dan tak memiliki riwayat penyakit.

Lurah Kahuripan Asep Risliadi mengatakan, almarhum merupakan salah satu petugas linmas yang aktif. Bukan hanya di kelurahan, Endang juga aktif di lingkungannya.

Menurut dia, saat dirinya melakukan pemantauan beberapa hari yang lalu, Endang masih sibuk melakukan pengawasan kertas suara. Bahkan, ia tetap menjaga hingga surat suara dipindahkan dari TPS ke kelurahan.

Ia menduga aktivitas tiada henti itulah yang membuat dirinya kelelahan. "Ketika surat suara di kelurahan dia masih jaga sampai ada petugas PPK datang. Mungkin kelelahannya tidak dirasakan saat bertugas," kata dia.

Asep mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memang menerjunkan linmas untuk membantu keamanan pada saat pemungutan suara. Di Kecamatan Tawang sendiri, setidaknya ada 120 anggota linmas yang diterjunkan untuk mengawal Pemilu.

Ia mengaku sangat kehilangan sosok Endang yang dikenal rajin. Menurut dia, pihak kelurahan akan berusaha memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Insya Allah kita akan memberikan santunan, meskipun tidak besar. Kita juga akan mengajukan ke Satpol PP supaya diberikan santunan," kata dia.

Dengan meninggalnya Endang, hingga saat ini ada lima korban Pemilu di Tasikmalaya. Sebanyak tiga orang merupakan ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Tasikmalaya, seorang pengawas TPS di Kota Tasikmalaya, dan Endang, meninggal setelah kelelahan menylenggarakan Pemilu serentak dengan lima jenis kotak suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement