Senin 22 Apr 2019 23:11 WIB

BPTJ Resmikan Bus Rute Tajur-Bandara Halim

Masyarakat Tajur dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan empat armada bus.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (kiri) dan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (kiri) dan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meresmikan bus Airport Connexion (JA Connexion) dengan rute Tajur (Bogor)-Bandara Halim Perdanakusuma, hari ini Senin (22/4). Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan bus rute tersebut dioperasikan bekerja sama dengan operator PT Eka Sari Lorena Transport yang diberangkatkan dari deponya di Tajur. 

"Masyarakat Tajur dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan empat armada Bus Premium Jumbo dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 11 kursi mikro seat dan kapasitas 16 kursi jumbo seat," kata Bambang dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/4). 

Bambang memastikan layanan bus dengan rute tersebut akan dioperasionalkan dengan tarif Rp 50 ribu. Bus rute Tajur-Bandara Halim Perdanakusuma tersebut beroperasi setip hari mulai pukul 04.30 WIB hingga 19.30 WIB dengan selang waktu jadwal keberangkatan setiap satu jam. 

Dia menegaskan peluncuran bus dengan rute tersebut sesuai dengan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ). Dalam RITJ tersebut, kata Bambang, memiliki cakupan layanan angkutan umum di perkotaan pada 2029 nanti harus mencapai 80 persen dari panjang jalan dan pergerakan orang dengan angkutan umum harus mencapai 60 persen. 

"Kita akan terus lanjutkan penyediaan angkutan umum massal di Jabodetabek, supaya masyarakat dapat terlayani dan target yang telah ditetapkan dalam RITJ dapat terpenuhi," ungkap Bambang. 

Bambang menilai hal tersebut menjadi salah satu bentuk kenyamanan yang kita tawarkan agar masyarakat mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi. Salah satunya  dengan mendekatkan layanannya  kepada masyarakat. 

Untuk itu, Bambang memastikan secara bertahap akan mengupayakan pengintegrasian layanan JA Connexion dengan angkutan umum pengumpan. "Baik dari kondisi awal menuju angkutan umum terdekat maupun kondisi akhir kondisi terakhir mencapai tujuan perjalanan," tutur Bambang. 

Manajer Lorena Dwi Rianta Soebakti mengatakan layanan angkutan baik dari maupun menuju bandara tersebut sangat potensial dikembangkan. Hal tersebut menurut Dwi sejalan dengan peningkatan pelayanan akan saat ini terus dilakukan.

Bahkan, lanjut Dwi, untuk memudahkan pengguna jasanya, pembayaran layanan JA Connexion nantinya akan dilakukan secara elektronik. “Untuk layanan first mile dan last mile kita bekerjasama dengan Grab sebagai salah satu upaya kita memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat,” jelas Dwi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement