Senin 22 Apr 2019 16:25 WIB

Gubernur Puji Semangat Bangkit Perempuan Sulawesi Tengah

Perempuan Sulawesi Tengah terus mencoba bangkit dari keterpurukan pasca bencana.

Yuslifa berpose di depan rumahnya yang rusak akibat likuifkasi di Lere, Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Yuslifa berpose di depan rumahnya yang rusak akibat likuifkasi di Lere, Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengemukakan perempuan-perempuan di daerah yang dipimpinnya memiliki semangat yang tinggi. Ia melihat perempuan setempat memiliki semangat untuk berkreasi, berinovasi, serta bangkit pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi yang menghantam provinsi tersebut.

"Saya percaya, perempuan Sulawesi Tengah sampai saat ini masih memiliki semangat yang tinggi karena tanggung jawabnya yang sungguh mulia," ucap Longki dalam sambutannya pada peringatan Hari Kartini ke-140 tahun 2019, di Palu, Senin.

Baca Juga

Peringatan Hari Kartini oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengangkat tema ''Kartini Pascabencana''. Gubernur menilai, tema tersebut menjadi spirit untuk kaum perempuan untuk bangkit dari keterpurukan akibat bencana alam.

Semangat Kartini, menurut Gubernur, telah mengantar perempuan Sulawesi Tengah bangkit setelah bencana alam. Ia berharap perempuan korban bencana terus semangat untuk bangkit.

"Perempuan Sulawesi Tengah harus tetap kuat dalam menjalani kehidupan untuk peningkatan kualitas hidup perempuan setelah bencana," kata Gubernur.

Longki menyebutkan, perempuan tidak hanya menjadi ibu dari anak, bukan hanya sebagai istri dari suami. Perempuan juga bertugas untuk mendidik penerus generasi yang dibanggakan, bukan hanya di Sulawesi Tengah tapi di Indonesia bahkan sampai di seluruh dunia.

Gubernur mengemukakan, Kartini telah mewariskan semangat kesetaraan perempuan. Namun, kesetaraan bukan dalam artian menggantikan posisi laki-laki, tetapi hasrat untuk membangun tatanan kesetaraan.

"Di era milenial ini, masyarakat tidak lagi memandang perempuan terkekang di dalam rumah, namun saat ini perempuan Indonesia mempunyai kesempatan yang sama di bidang sosial, ekonomi, hukum, dan politik," ujarnya.

Peringatan Hari Kartini ke-140 oleh Pemprov Sulteng yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, diikutkan dengan dialog yang membahas mengenai peningkatan kualitas hidup perempuan setelah bencana. Dialog dipandu oleh moderator Staf Ahli Gubernur Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Siti Norma Mardjanu dengan pembicara Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate dan Akademisi Universitas Tadulako Dr Nudiatulhuda Mangun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement