REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pasangan Prabowo-Sandi masih unggul di tempat pemungutan suara (TPS) di Bogor. Hal tersebut berdasarkan pantauan Republika.co.id di beberapa TPS Kota dan kabupaten Bogor.
Wali Kota terpilih, Bima Arya juga percaya bahwa pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019 di Bogor diungguli oleh Prabowo-Sandiaga Uno. Ia mengatakan, sejak awal Prabowo memang memimpin di Bogor, dan data tersebut cenderung tidak berubah sejak dua bulan yang lalu.
Namun untuk hasil secara keseluruhan, ia menegaskan, Prabowo tidak unggul. Ia pun meragukan pernyataan Prabowo yang mengaku menang berdasarkan exit poll pasangan 02 di 5.000 tempat.
Wakil Ketua Umum PAN itu menyebutkan, tidak akan ada hasil yang dimanipulasi dari perolehan quick count tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan, sepanjang sejarah pemilu tidak pernah ada yang perubahannya sangat jauh.
"Sejak jam 11 dan saat quick count hingga petang ini menunjukkan hasil yang sama. Jadi ada gambaran dan juga ada ilmunya secara statistik," ucap Bima, kepada Republika.co.id, semalam.
Dari pantauan Republika.co.id, TPS 36 di lembaga pemasyarakatan Paledang kota Bogor menunjukan bahwa suara bagi Prabowo unggul dengan perolehan 109 suara, sementara Jokowi mendapatkan 39. TPS lainnya yang berada di Kabupaten Bogor adalah TPS 22 dekat markas DPP FPI di Megamendung, Kabupaten Bogor. Di lokasi tersebut, Paslon 02 mendapatkan perolehan suara sebanyak 89 bagi Prabowo-Sandiaga, dan 9 suara Jokowi.
Sementara itu, di TPS 21 yang tidak jauh dari TPS 22, Prabowo juga mengalami keunggulan yang cukup signifikan, yaitu 26 suara bagi Jokowi- Maruf dan 98 suara bagi Prabowo-Sandi.
Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Kota Bogor, Husdi Karyono mengatakan, pernyataan Bima Arya yang meyakini Prabowo unggul suara di Bogor merupakan pandangan masing-masing. Ia menambahkan, berdasarkan hasil real count 200 TPS dari total sekitar 2.000 menunjukan hasil yang saling mengejar. Menurutnya, pemilu di Bogor berjalan lancar dan aman, meskipun pihaknya masih melakukan penghitungan suara.
"Kalau dikatakan kalah (di Bogor) itu agak pesimistis. Dan disini (Bogor) ada kemungkinan kita menang, ujarnya kepada Republika, Rabu (17/4) malam.
Ia menilai, penghitungan hasil untuk persentase Pilpres belum bisa diketahui. Karena itu masih terlalu dini untuk menyimpulkan. “Saya melihat pelaksanaan hari ini cukup baik, malah sangat baik. Saya muter di beberapa TPS dan suasananya tidak mencekam serta tidak banyak dilaporkan adanya kekurangan," ucapnya
Di lokasi terpisah, tepatnya di Taman Air Mancur, Kota Bogor, puluhan pendukung Jokowi melakukan aksi Nazar membotakan kepala. Salah satu kordinator pelaksana kegiatan tersebut, Saiful Afriyadi mengatakan, aksi membotakan kepala itu merupakan rasa syukur dari berbagai pihak atas keunggulan Jokowi. Menurutnya, nazar untuk membotakan kepala tersebut sudah direncanakan ketika kampanye akbar lalu.